E-Purchasing di NTB Dikhawatirkan Jadi Etalase Digital untuk Kepentingan, Bukan Kebutuhan

- Wartawan

Senin, 8 September 2025 - 00:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerhati pengadaan, Baharuddin Umar, saat menyampaikan kritik tajam terkait dugaan praktik penggiringan usulan di sektor pendidikan NTB. (Foto: Istimewa)

Pemerhati pengadaan, Baharuddin Umar, saat menyampaikan kritik tajam terkait dugaan praktik penggiringan usulan di sektor pendidikan NTB. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Program pengadaan alat peraga SMK melalui mekanisme e-purchasing di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB tengah disorot tajam. Alih-alih berbasis analisis kebutuhan sekolah, muncul dugaan adanya praktik penggiringan usulan yang mengkhianati semangat transparansi sistem digital ini.

Pemerhati pengadaan, Baharuddin Umar alias Behor, mengungkap indikasi serius pada tahap perencanaan. “Seharusnya ada analisis kebutuhan sekolah. Tapi justru ada dugaan kepala sekolah dikumpulkan di satu tempat, lalu diarahkan untuk mengusulkan satu jenis kegiatan. Ini berbahaya bagi kelangsungan pendidikan di NTB, karena kegiatan tidak lagi berdasarkan kebutuhan riil, melainkan kepentingan tertentu,” ujarnya.

Ia menambahkan, pola serupa patut diwaspadai bukan hanya di sektor pendidikan, tetapi juga dalam pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan dan PUPR. “Ada indikasi tahapan perencanaan dan analisis kebutuhan tidak berjalan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, e-purchasing sejatinya dirancang untuk memangkas ruang gelap pengadaan. Namun praktik di lapangan justru menunjukkan titik rawan yang masih berulang: spesifikasi diarahkan pada penyedia tertentu, TKDN dianggap formalitas, UMK dikesampingkan, hingga mini kompetisi dan negosiasi dilakukan di luar sistem.

“Kalau prosedur dilanggar, e-purchasing hanya jadi etalase digital yang melegalkan praktik lama,” kritik Behor.

Catatan kritis dari kalangan masyarakat sipil juga menegaskan bahwa PPK adalah kunci integritas sistem. Tanpa kepatuhan pada aturan, spek mudah diarahkan, TKDN dan UMK hanya jadi jargon, dan transparansi tinggal ilusi.

Kini publik menanti langkah tegas pemerintah daerah dalam memastikan e-purchasing tidak disalahgunakan. Sebab, bila dugaan penggiringan usulan benar adanya, bukan hanya pengadaan yang tercoreng, melainkan masa depan pendidikan di NTB yang dipertaruhkan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pesan Damai Tokoh Adat Sasak: Pilrek Unram Harus Jadi Teladan Bukan Pertikaian
PMII Mataram Menyala Lagi: Konfercab Lahirkan Kepemimpinan dan Arah Baru Gerakan
Pintu Harapan Terbuka: 1.447 Mahasiswa Universitas Mataram Terima Beasiswa KIP Kuliah 2025 Langkah Nyata Menuju Akses Pendidikan Inklusif di NTB
Menjelang Pilrek Unram Memanas: Sanksi Etik Guru Besar Jadi Sorotan, Humas Buka Suara
Kisruh Pilrek Unram: Sanksi Etik Sepihak, Intervensi Pemilihan, dan Pelantikan Tanpa Dasar Hukum
SMAN 1 Narmada Hidupkan Semangat Kreativitas Pelajar Lewat Kolaborasi dengan Good Day Schoolicious
Rapat Evaluasi SMAN 1 Narmada: Dari Refleksi Guru Hingga Penerapan Pembelajaran Bermakna
Disorot Pungli, SMKN 3 Mataram Tunjukkan Transparansi: Dana Sumbangan Sukarela, Bukan Iuran Wajib

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 06:48 WITA

Terang Lombok Tengah di Malam Puncak, PLN Jadi Penjaga Cahaya Perayaan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:01 WITA

Mandalika Hijau, Indonesia Maju: PLN Bangun Ekosistem Energi Bersih Lewat GEaaS

Rabu, 29 Oktober 2025 - 07:01 WITA

PLN UIW NTB Terangi 136 Rumah Tak Mampu, Bukti Nyata Pemerataan Energi di Pulau Seribu Masjid

Rabu, 29 Oktober 2025 - 06:53 WITA

Energi untuk Negeri: PLN Nyalakan 1.285 Desa, Nyalakan Perubahan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 06:38 WITA

PLN Bagi Diskon 50% Tambah Daya Lewat Program OOTD, Momen HLN ke-80 Jadi Kado untuk Pelanggan

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:47 WITA

Gerakan Wakaf Difabel Berdaya: Arah Baru Ekonomi Sosial Syariah di NTB

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:42 WITA

‘Jadi Raja di Rumah Sendiri’: Strategi Baru Bank NTB Syariah Bangkitkan Sektor Riil

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:42 WITA

Estafet Kepemimpinan Tuntas: Nazaruddin Nahkodai Bank NTB Syariah Menuju Babak Baru Transformasi

Berita Terbaru