”Amaq Nurita ditembak,” kata tetamu itu.
”Siapa yang menembak?” tanya Rachmat.
Tetamu kompak menggeleng. Tak seorang pun dari mereka tahu para penembak. Yang jelas, tubuh Amaq Nurita ditemukan di parit. Lima belas kilometer dari Desa Beleka. Kondisinya bersimbah darah. Amaq Nurita ditembak di batang lehernya. Gigi dan lidahnya rontok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Tapi dia masih hidup,” kata tetamu melanjutkan.
Dalam kondisi masih terperanjat, Rachmat berkemas. Dia memerintahkan langsung agar Amaq Nurite malam itu langsung dibawa ke Rumah Sakit di Kota Mataram. Kendaraan disiapkan. Rachmat menyebut, dirinya juga akan langsung berangkat ke Mataram dan menunggu di rumah sakit di ibu kota provinsi NTB itu.






