Halontb.com – Konflik tambang emas ilegal di Sekotong, Lombok Barat, kini memasuki babak baru yang mengerikan. Ketidaksepahaman antara pejabat NTB terkait keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China memicu kemarahan warga, yang kini di ambang pemberontakan. Sementara Pj Gubernur NTB, Hassanudin, menginstruksikan tindakan keras terhadap tambang yang diduga melibatkan TKA, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, justru membantah adanya keterlibatan TKA dalam operasi tambang tersebut.
Ironisnya, Imigrasi Kelas I TPI Mataram mengungkapkan bahwa 15 TKA asal China memang bekerja di tambang Sekotong, dan mereka semua memiliki izin tinggal resmi. “Tidak ada TKA ilegal di tambang Sekotong,” tegas Heri Sudiono, Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian.
Ketidaksesuaian informasi ini membakar amarah warga Sekotong, yang telah lama mencurigai keberadaan TKA sebagai biang keladi perampasan sumber daya alam mereka. Dengan camp tambang yang dibakar oleh warga beberapa hari lalu, ketegangan semakin memuncak, dan situasi di lapangan menjadi tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Desas-desus semakin kencang bahwa warga Sekotong siap mengambil langkah-langkah ekstrem jika pemerintah tidak segera bertindak. “Kami tidak akan tinggal diam! Kalau pemerintah terus lambat, kami akan bertindak sendiri,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya