“Imigrasi ini seperti bermain api. Mereka seolah menutup mata terhadap pelanggaran hukum yang jelas-jelas terjadi. Jika mereka memiliki data lengkap, mengapa mereka tidak bertindak sejak awal?” ujar seorang pengamat hukum dari Mataram yang meminta namanya dirahasiakan. Tuduhan bahwa Imigrasi Mataram melindungi kepentingan-kepentingan tersembunyi semakin kuat, apalagi setelah insiden pembakaran kamp TKA yang terjadi pada 10 Agustus 2024. Publik menduga ini adalah reaksi atas ketidakadilan yang dibiarkan terus berlangsung.
Lebih mencengangkan lagi, meski keberadaan TKA ilegal ini telah terungkap, Imigrasi Mataram tetap lamban bertindak. Alih-alih menegakkan hukum, mereka malah memberikan pernyataan yang mengesankan upaya pembelaan terhadap perusahaan ilegal. Masyarakat NTB pun menuntut investigasi menyeluruh atas kinerja Imigrasi yang semakin diragukan kredibilitasnya. “Jika TKA ilegal bisa leluasa bekerja di depan mata, lalu apa fungsi Imigrasi sebenarnya?” seru seorang warga Sekotong yang kecewa dengan penanganan kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2