Molornya perbaikan Jembatan Meninting yang sebelumnya ambrol karena diterjang banjir bandang. Karena pihak yang berwenang terhadap jembatan itu bukan hanya JPN 1 NTB saja, tetapi juga pihak BWS (Balai Wilayah dan Sungai).
“Ketika Jembatan Meninting ambrol diterjang banjir bandang. Saat itu untuk perbaikannya kami menggunakan dana darurat yang ada di PJN 1 NTB. Namun ketika pihak BWS turun, dan melakukan pembersihan sampah-sampah yang nyangkut di pilar bawah Jembatan Meninting. Ternyata ada pilar yang bengkok. Sehingga sampai sekarang jembatan ini masih ditutup. Selain jembatan satunya juga masih fungsional untuk dilalui kendaraan dari dua arah,” jelas Deny.
Setelah mengetahui permasalahannya, maka untuk Jembatan Meninting pihaknya mengusulkan ke pusat, agar jembatan dibangun permanen, dan telah disetujui. “Jadi nantinya elevasi (ketinggian) jembatan akan dinaikkan, sehingga sejajar dengan jembatan sebelahnya. Ini sekaligus antisipasi ketika terjadi hujan lebat, yang mengakibatkan debit air sungai naik, maka aliran airnya tidak lagi terhalang oleh jembatan,” terang Deny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ke depan, untuk konstruksi pembangunan Jembatan Meninting tidak lagi menggunakan pilar (tiang penyangga) di tengah jembatan. Namun akan langsung los memanjang sepanjang 60 meter dari satu sisi sungai ke sisi lainnya.
Untuk pembangunan jembatan di wilayah kerjanya ini, sambung Deny, juga ada pembangunan jembatan gantung baru yang merupakan usulan Komisi V DPR di Lembar Selatan SC (Sungai Cemara), Kabupaten Lombok Barat, dan di wilayah Kabupaten Lombok Timur. “Yang on going (berjalan) sekarang itu di Lembar Selatan, dan rencananya bulan Juli PHO. Sementara yang di Karang Bila, Lombok Timur sudah 100 persen jadi,“ papar Deny.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya






