“Ada di dalam situ semua di satu tempat sehingga jemaah tidak pindah untuk mencari, tapi full secara bertahap dari mulai kesehatan, lanjut ke dokumen-dokumen kemudian paspor living cost sampai dengan penempatan ke kamar,” sambungnya.
Jemaah lansia juga akan diberikan akses sendiri menghindari antrian yang mengular. Pelayanan one stop service ini mulai diberlakukan hari ini.
“Untuk di dalam bagi lansia kita prioritaskan di situ ada kursi, meja, atau tempat duduk yang khusus lansia agar mereka memiliki antrian yang tidak sama dengan pihak-pihak yang non lansia,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengantar Dilarang Masuk
Azhar mengatakan keluarga jemaah tidak diperbolehkan masuk ke area Asrama Haji saat pengantaran. Dia menjelaskan Asrama Haji kini sudah menjadi titik awal imigrasi untuk proses keberangkatan.
“Jadi kenapa para pengantar itu tidak diberi kebebasan untuk masuk karena itu adalah sterilisasi dengan prinsip Asrama Haji itu adalah pintu awal dari imigrasi untuk melakukan keberangkatan sehingga sterilisasi menjadi bagian yang penting,” kata Azhar. Azhar mengatakan sterilisasi di asrama juga berlaku bagi petugas. Mereka tak bisa keluar-masuk dengan bebas selama proses keberangkatan jemaah haji.
Dia mengatakan jemaah calon haji akan diberangkatkan mulai Minggu (12/5) hingga (10/6) secara bertahap. Dia mengatakan Asrama Haji kini seolah menjadi halaman bandara.
“Setelah pengecekan masuk ke bus, bus itu penuh nanti kita segel tidak bisa menerima siapapun karena pada tahun ini bandara itu halamannya di Asrama Haji. Jadi begitu keluar voorijder harus ngawal kalau dia 440 (kursi pesawat) kita siapkan bus 10 yang 9 untuk jemaah, yang satu cadangan di belakang. Kita siapkan ambulans depan voorijder,” katanya.
Azhar mengatakan pembatasan keluarga jemaah untuk mengantar bukan karena pihaknya tega. Namun, lanjutnya, Asrama Haji ingin memastikan kondisi jemaah aman sebelum keberangkatan.
“Nah, ini bukan kami tega ya, justru kita ingin menjaga keselamatan mereka jemaah supaya mereka itu benar-benar terjaga dan terdeteksi keselamatannya itu secara bertahap,” ujar Azhar.
“Termasuk membawa makanan yang kira-kira membahayakan untuk dikonsumsi baik dari asrama sampai penerbangan itu kita harus patuh benar karena itu akan berdampak banyak,” imbuhnya.






