Halontb.com – Suasana haru dan kebahagiaan mewarnai Asrama Haji Embarkasi Lombok saat 393 calon jemaah haji dari seluruh penjuru Nusa Tenggara Barat resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci. Dari wajah tua penuh pengalaman hingga semangat muda yang membara, keberagaman usia para jemaah menjadi gambaran indah dari satu tujuan suci: menunaikan ibadah haji.
Kloter 11 embarkasi Lombok membawa 386 jemaah haji dan 7 petugas pendamping. Kabupaten Lombok Barat menjadi daerah dengan jumlah jemaah terbanyak, mencapai 172 orang, diikuti oleh Sumbawa Barat dengan 123 jemaah, Lombok Utara 69, Lombok Timur 20, serta Kota Mataram dan Kabupaten Bima masing-masing dua dan satu jemaah.
Sosok tertua dalam rombongan ini adalah AQ Sahrip Sah, pria berusia 94 tahun asal Dusun Lembah Berora Selengen, Lombok Utara. Ia menjadi bukti nyata bahwa usia bukan halangan untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima ini. Di sisi lain, hadir pula Mayuni Mukram, jemaah termuda berusia 22 tahun dari Dusun Luwuk Tempos, Lombok Barat, mewakili semangat generasi muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pelepasan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kemenag NTB yang diwakili oleh H. Lalu Muhammad Amin mengingatkan para jemaah agar selalu menjaga kondisi fisik dan spiritual selama menjalankan ibadah. Mengingat cuaca ekstrim yang dapat mencapai 50 derajat Celsius di Arab Saudi, Amin mengimbau jemaah untuk selalu menjaga hidrasi, memakai pelindung dari panas matahari, serta mengoptimalkan waktu untuk berdoa dan berzikir daripada menggunakan ponsel.
Selain itu, jemaah juga diingatkan untuk mematuhi aturan konsumsi makanan yang telah diatur, seperti membatasi waktu sarapan hingga pukul 9 pagi dan makan malam maksimal pukul 9 malam, agar stamina dan energi tetap terjaga selama rangkaian ibadah.
Di akhir sambutannya, Amin memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama masa persiapan di asrama dan mendoakan agar seluruh jemaah diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah suci ini.
Satu kloter, penuh makna. Dari yang tua hingga muda, dari pelosok hingga pusat kota, semuanya bersatu dalam perjalanan spiritual menuju Baitullah. Doa dan harapan menyertai setiap langkah mereka.






