Halontb.com – Seiring dengan berbagai kritik yang berkembang di masyarakat mengenai proyek Rehabilitasi Gedung Islamic Center NTB, pemerintah memastikan bahwa proyek ini tetap berjalan sesuai prosedur. Isu keterlambatan yang sempat mencuat, terutama terkait pemasangan lift di Menara 99 dan Menara 66, kini menemukan titik terang dengan telah tibanya lift yang akan segera dipasang.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. Hj. Lies Nurkomalasari, MT, menegaskan bahwa tidak ada unsur kelalaian dalam proyek ini. “Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa rehabilitasi Islamic Center bukan proyek biasa. Ada aspek teknis yang harus diperhitungkan secara matang, termasuk pengadaan lift yang harus memenuhi spesifikasi tertentu dan memerlukan waktu dalam proses distribusinya,” kata Lies.
Kritik terhadap keterlambatan proyek tentu menjadi bagian dari kontrol publik yang wajar. Namun, perlu dipahami bahwa proyek ini tetap berjalan dan tidak terbengkalai. “Proses pembangunan memerlukan kehati-hatian agar hasil akhirnya benar-benar maksimal. Islamic Center adalah ikon daerah yang harus dibangun dengan kualitas terbaik, bukan sekadar mengejar kecepatan penyelesaian,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Provinsi NTB juga memastikan bahwa kontraktor yang menangani proyek ini tetap bertanggung jawab penuh dan telah dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan berjalan dengan baik dan tidak ada toleransi terhadap keterlambatan tanpa alasan yang jelas.
Proyek Ini Adalah Investasi Jangka Panjang
Dalam pembangunan fasilitas publik, terutama yang menyangkut tempat ibadah dan pusat kegiatan umat, pemerintah tidak ingin mengambil risiko dengan kualitas yang rendah. Oleh karena itu, setiap tahap rehabilitasi Islamic Center dilakukan dengan standar yang ketat.
“Kami ingin memastikan bahwa Islamic Center tetap menjadi kebanggaan masyarakat NTB. Semua proses pembangunan dan rehabilitasi dilakukan dengan perhitungan matang, agar dapat bertahan lama dan memberikan manfaat maksimal,” ujar Lies.
Masyarakat diharapkan untuk tetap bersikap objektif dalam menyikapi proyek ini. Kritikan yang membangun tentu diperlukan, tetapi juga harus diimbangi dengan pemahaman terhadap kompleksitas proyek skala besar seperti ini.
Dengan kedatangan lift yang telah lama dinantikan, proyek rehabilitasi Islamic Center NTB akan segera memasuki tahap penyelesaian akhir. Pemerintah bersama seluruh pihak terkait berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan ini dengan standar terbaik, sehingga masyarakat dapat segera menikmati kembali kemegahan Islamic Center sebagai pusat kebanggaan dan kebersamaan umat Islam di NTB.