Pihaknya juga mengaku masih mendalami apakah itu merupakan bagian dari kelalaian kontraktor atau bukan. Sebab pihak pelaksana sudah menuntaskan pekerjaannya dan sudah melakukan serah terima pekerjaan (PHO). Kemudian pekerjaannya tergerus air akibat intensitas hujan yang tinggi. Maka perlu dilakukan pengkajian lagi.
Bahkan untuk penanganan kerusakan ruas jalan itu menurutnya sudah juga dibicarakan dengan pihak BPBD karena terkait dengan kebencanaan. Hanya saja pihaknya mengaku merasa khawatir apabila kerusakan ruas jalan itu tidak segera ditangani. Tingkat kerusakan-nya akan semakin parah.
“Apalagi ruas jalan itu dilewati oleh kendaraan yang bertonase berat seperti truk-truk bermuatan 30 ton. Sementara kemampuan beban jalan itu sekitar 15 ton saja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya berharap agar pemerintah daerah melalui Dinas PUPR dapat segera memperbaiki jalan tersebut mengingat kondisi sekarang sedang musim hujan dan ruas jalan itu tetap dilewati oleh kendaraan-kendaraan bertonase besar.
“Sekarang saja kondisi badan jalannya sudah mulai pecah. Dengan terjadinya getaran yang terus menerus akibat dilewati kendaraan bermuatan besar ruas jalan itu sudah mulai bergeser. Makanya kami berharap PUPR dapat segera mengambil tindakan cepat untuk memperbaiki ruas jalan itu,” demikian Achmad Puaddi. (*)






