“Aspek perencanaannya jangan asal. Konstruksinya harus betul-betul direncanakan secara baik. Jangan asal membangun saja. Sebab pada waktu awal pengerjaan-nya sering mengalami kerusakan. Nah pada waktu ruas itu tuntas dikerjakan juga kembali mengalami kerusakan,” ujarnya.
Menurut dia, adanya kerusakan pada ruas jalan itu berdampak pada rawan-nya situasi lalu lintas-nya. Apalagi jika terjadi hujan secara terus menerus. Sehingga perlu dilakukan perbaikan secepatnya dengan perencanaan yang lebih matang.
“Rencana pihak PUPR, konstruksinya akan diubah dengan model terasering dengan kebutuhan anggaran perbaikan sebesar Rp800 juta. Hanya saja harapan kami agar betul-betul perencanaannya dilakukan dengan lebih baik dan lebih mendetail,” katanya mengutip pernyataan Bidang Bina Marga PUPR NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ruas jalan Pusuk KM 16 ini masuk ke dalam program percepatan jalan dengan pola tahun jamak dan hingga Mei mendatang masih berada dalam tahap pemeliharaan.
“Ruas itu masih dalam masa pemeliharaan. Hanya saja, ketika melihat kerusakan ruas jalan itu kemudian dibebankan kepada pihak ketiga atau kontraktor pelaksananya. Sepertinya nggak mungkin karena hal itu membutuhkan biaya yang besar. Nanti kita lihat regulasi-nya apakah itu menjadi kewajiban atau tanggungjawab pihak ketiga,” katanya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya






