Halontb.com – Aura perubahan menyelimuti Konferensi Provinsi PWI NTB yang digelar dengan penuh semangat kebersamaan. Forum tertinggi organisasi ini tak hanya menjadi ajang pertanggungjawaban kepemimpinan sebelumnya, namun juga menjadi titik balik menuju era baru. Dari ruang sidang yang hangat, Ahmad Ikliluddin muncul sebagai sosok terpilih yang akan menakhodai PWI NTB hingga 2029.
Pemilihan berlangsung setelah penyampaian visi dan misi dua calon utama: Ikliluddin dan H. Abdus Syukur. Keduanya menyuguhkan gagasan progresif, mengangkat isu fundamental jurnalisme masa kini dari peningkatan kompetensi wartawan, perlindungan hukum terhadap profesi, hingga penguatan independensi media lokal.
Namun, sebelumnya ada satu momen penting yang menarik perhatian peserta konferensi: keputusan mengejutkan dari ketua petahana yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan setelah menyerahkan laporan pertanggungjawabannya.Langkah ini disebut-sebut sebagai bentuk kedewasaan dalam berdemokrasi dan komitmen terhadap regenerasi organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari 106 pemilik suara, hanya 104 suara yang dianggap sah. Dalam perhitungan yang dilakukan terbuka, Ikliluddin mendapatkan kepercayaan 64 suara, jauh mengungguli 40 suara yang dikumpulkan rivalnya. Dengan kemenangan tersebut, Ikliluddin sah menjadi Ketua PWI NTB yang baru.
Lebih dari sekadar pergantian kepemimpinan, Konferprov ini mencerminkan denyut kehidupan organisasi yang sehat. Refleksi dan konsolidasi menjadi kata kunci yang terus digaungkan para peserta. Dalam tantangan zaman yang kian kompleks, dari disinformasi hingga tekanan terhadap kebebasan pers, PWI NTB dituntut hadir sebagai benteng profesionalisme dan integritas.
Kini, tongkat estafet telah berpindah. Harapan pun disematkan pada Ikliluddin untuk memimpin PWI NTB dengan arah baru yang lebih segar, terbuka, dan inklusif menjadikan organisasi ini bukan hanya sebagai pelindung profesi, tapi juga motor penggerak perubahan sosial di tengah masyarakat.






