Heru Saptaji mencontohkan aplikasi parkir menggunakan QRIS di Kota Mataram yang terus bertambah dari semula tujuh titik dengan proyeksi target retribusi sebesar Rp8 miliar. Heru Saptaji berharap, QRIS dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bappenda Provinsi NTB, Hj Eva Dewiyani selaku Tim Pembina Samsat NTB mengatakan, tujuh puluh persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Target 2022 ini sebesar Rp2,5 triliun dari pajak kendaraan sebesar Rp546,7 miliar dan TNKB sebesar Rp417 miliar lebih.

”Layanan ini diluncurkan untuk kemudahan pelayanan bagi wajib pajak bekerja sama dengan BI dan Bank NTB Syariah,” kata Hj Eva.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Potensi pajak di tahun ini, lanjut Hj Eva, berasal dari 1,7 juta obyek kendaraan yang meningkat 9,5 persen dari tahun lalu. Dari target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahun ini sebesar 817,948 objek pajak dan yang tidak aktif sebesar 973,4 objek yang mencerminkan tingkat kepatuhan rendah masyarakat dalam membayar pajak, sehingga dibutuhkan inovasi dalam menyelesaikan tunggakan pajak.
Keuntungan menggunakan QRIS seperti dikatakan Hj Eva, selain kemudahan juga kepastian nominal pembayaran dan menekan angka tunggakan. Adapun yang hadir dalam acara launching QRIS tersebut, di antaranya; Dirlantas Polda NTB, perwakilan PT Jasa Raharja dan para kepala OPD Pemprov NTB. (Reza)
Halaman : 1 2






