Home / NTB

Darurat Mataram! Banjir Serbu Rumah Warga, Perlu Langkah Lebih dari Sekadar Evakuasi

- Wartawan

Senin, 7 Juli 2025 - 06:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mobil dan rumah warga nyaris tenggelam akibat banjir yang merendam kawasan permukiman di Kota Mataram, Minggu (6/7/2025) sore. (Foto: Istimewa)

Mobil dan rumah warga nyaris tenggelam akibat banjir yang merendam kawasan permukiman di Kota Mataram, Minggu (6/7/2025) sore. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Hujan deras kembali menjadi mimpi buruk bagi warga Kota Mataram. Bukan semata karena guyurannya, tetapi karena dampaknya yang hampir selalu sama: banjir yang merusak, menenggelamkan harapan, dan menyisakan keprihatinan. Sejak Minggu (6/7/2025) pukul 14.00 WITA, langit Mataram gelap dan hujan turun dengan derasnya, memaksa ratusan warga menghadapi situasi darurat saat air sungai meluap memasuki permukiman.

BPBD Provinsi NTB mencatat sedikitnya sembilan titik terdampak. Kawasan-kawasan seperti Lingkungan Sweta Timur, BTN Riverside, Gedur, BTN Sweta, hingga Pengempel Indah dan Kebon Duren terendam. Beberapa lokasi bahkan lumpuh hingga Minggu malam.

Evakuasi dilakukan cepat oleh tim gabungan. TRC BPBD NTB dan Kota Mataram dibantu TNI/Polri, relawan, dan masyarakat. Mereka bahu-membahu mengevakuasi lansia, anak-anak, serta menyelamatkan barang-barang warga dari rendaman banjir. Sejumlah kerusakan juga terjadi—tembok TPST ambruk, pohon tumbang, hingga kendaraan hanyut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun musibah ini tidak hanya tentang curah hujan tinggi. Ia adalah akumulasi dari sistem drainase yang tidak memadai, urbanisasi yang tidak terencana, serta lemahnya mitigasi bencana di level kota. Di tengah kerja keras petugas lapangan, ada keresahan yang tumbuh di kalangan masyarakat: sampai kapan kita hanya akan reaktif?

“Ini bukan kali pertama, dan tampaknya bukan yang terakhir. Kami butuh langkah nyata dari pemerintah, bukan hanya saat air datang, tapi jauh sebelum itu,” ujar seorang tokoh masyarakat Kelurahan Mandalika.

Kepala BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, menyatakan bahwa pendataan korban dan kerugian masih berlangsung. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan warga terhadap potensi bencana susulan di tengah cuaca ekstrem yang belum stabil.

Namun, seruan itu tak akan cukup jika tak dibarengi dengan pembenahan serius infrastruktur perkotaan dan pemetaan wilayah rawan banjir. Warga Mataram tak bisa terus menunggu setiap musim hujan hanya untuk dievakuasi.

Sudah saatnya penanganan banjir bukan lagi sekadar respons darurat, tetapi bagian dari kebijakan tata kota yang berkelanjutan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa
Pemuda Pancasila NTB Teguhkan Dukungan untuk Yapto: Empat Dekade Kiprah, Satu Semangat Pancasila
Meriah! Hultah NWDI ke-90 Hadirkan Jalan Sehat di Mataram dengan Doorprize 5 Paket Umrah
Akses Ekonomi hingga Sekolah Lebih Lancar, Dua Ruas Jalan NTB Mulai Dibenahi
Peran Strategis Imigrasi Mataram di Balik Launching Desa Migran Emas dan Lounge PMI di NTB

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru