Halontb.com – Lebaran 2025 semakin dekat, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar telah bersiap menghadapi arus mudik yang diprediksi mengalami lonjakan signifikan. Tidak hanya memastikan kesiapan armada dan infrastruktur pelabuhan, ASDP juga telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi kepadatan penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang dari Lembar menuju Padang Bai, Bali.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar, Agus Djoko Triyanto, mengungkapkan bahwa seluruh persiapan telah dilakukan dengan matang. Tahun ini, ASDP menyiapkan 19 kapal untuk beroperasi selama periode angkutan Lebaran. Dari total 26 kapal yang ada, lima di antaranya masih menjalani perawatan atau docking, sementara dua kapal lainnya diperbantukan di lintasan Ketapang–Gilimanuk.
“Baik kapal maupun pelabuhan telah melewati serangkaian pemeriksaan ketat oleh regulator, dalam hal ini BPPD, sehingga kami memastikan seluruh armada dalam kondisi optimal untuk melayani para pemudik,” ujar Agus Djoko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Prediksi Lonjakan Penumpang dan Puncak Arus Mudik
Berdasarkan data tahun sebelumnya, arus mudik melalui Pelabuhan Lembar terus mengalami peningkatan. Pada Lebaran 2024, sebanyak 86.500 penumpang telah diseberangkan dari Lembar ke Padang Bai dan sebaliknya. Tahun ini, jumlah tersebut diperkirakan melonjak sekitar 11%, dengan 96.000 penumpang yang akan melintasi jalur tersebut selama musim mudik.
“Kami memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 27 dan 28 Maret, di mana jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang akan mencapai titik tertinggi. Sementara itu, arus balik diprediksi terjadi pada 6 dan 7 April,” jelasnya.
Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mudik kali ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025. Hal ini menjadi perhatian khusus, karena selama Nyepi, seluruh aktivitas di Pelabuhan Lembar dan Padang Bai akan dihentikan sementara mulai tanggal 28 hingga 30 Maret.
“Kami mengimbau kepada seluruh pemudik untuk merencanakan perjalanan lebih awal, agar tidak terhambat oleh penutupan sementara pelabuhan akibat perayaan Nyepi,” tambahnya.
Antisipasi Keterlambatan dan Strategi Pengaturan Kapal
Salah satu tantangan besar dalam setiap arus mudik adalah keterlambatan kapal akibat tingginya volume kendaraan dan penumpang. Untuk mengatasi hal ini, ASDP telah menyiapkan skenario operasional yang fleksibel.
* Dalam kondisi normal, 13 kapal akan dioperasikan.
* Jika terjadi kepadatan, jumlah kapal akan ditambah menjadi 15 unit.
* Jika kondisi semakin padat, ASDP siap mengoperasikan hingga 19 kapal secara maksimal.
“Seperti tadi malam, kami melihat kepadatan sudah mulai terjadi di Padang Bai karena masyarakat mulai mudik lebih awal. Kami langsung mempercepat pergerakan kapal dari Lembar untuk mengurai antrean di Padang Bai. Ini adalah bagian dari strategi kami agar tidak terjadi penumpukan yang berlebihan,” jelas Agus Djoko.
Selain itu, pihak ASDP juga menyiapkan skenario bongkar muat yang lebih cepat agar kapal bisa segera kembali beroperasi. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir waktu tunggu penumpang di pelabuhan.
Kesiapan Keamanan dan Kondisi Cuaca
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, ASDP memastikan koordinasi intensif dengan BMKG dan Pos Administrasi Pelabuhan (Adpel) untuk memantau perkembangan cuaca laut secara real-time. Hingga saat ini, kondisi pelayaran masih dalam keadaan aman, dan belum ada penangguhan atau pembatalan operasional oleh BPPD.
“Setiap perubahan cuaca akan langsung diinformasikan oleh BMKG kepada kami, sehingga kami bisa mengambil langkah-langkah antisipatif dengan cepat,” ungkapnya.
Dari sisi pengamanan, ASDP telah membentuk Posko Terpadu yang terdiri dari berbagai instansi terkait, termasuk Jasa Raharja, Jasa Raharja Putra, KP3 Kepolisian Pelabuhan, TNI-Polri, serta tim medis dan kesehatan.
“Kami telah menyiapkan satu ruangan khusus layanan kesehatan di pelabuhan, lengkap dengan dua unit ambulans yang selalu siaga untuk menangani kondisi darurat,” jelas Agus Djoko.
Selain itu, pihak kepolisian dan TNI juga telah menyiapkan langkah pengamanan ekstra untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, baik di area pelabuhan maupun selama perjalanan di atas kapal.
Imbauan ASDP kepada Pemudik
Untuk memastikan perjalanan yang lebih lancar dan nyaman, ASDP mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih awal dan menghindari puncak arus mudik pada 27–28 Maret.
“Kami juga mengajak pemudik untuk membeli tiket secara online melalui layanan e-ticketing agar lebih praktis dan menghindari antrean panjang di pelabuhan,” ujarnya.
Pemesanan tiket bisa dilakukan melalui perangkat masing-masing dengan mengakses browser Chrome dan masuk ke laman https://trip.ferizy.com. Pembelian tiket secara daring ini memungkinkan penumpang untuk memastikan ketersediaan tiket sebelum hari keberangkatan, sehingga tidak ada risiko kehabisan tiket di lokasi.
“Kami berharap masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan baik, agar arus mudik kali ini berjalan dengan lebih tertib, aman, dan nyaman,” pungkasnya.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, ASDP Lembar optimistis dapat menghadapi arus mudik Lebaran 2025 dengan lebih baik. Lonjakan penumpang dan kendaraan yang diperkirakan meningkat tidak akan menjadi kendala besar jika seluruh skenario yang telah dirancang dapat dijalankan dengan optimal.
Bagi masyarakat yang berencana melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Lembar, kini saatnya untuk merencanakan mudik dengan bijak: berangkat lebih awal, beli tiket secara daring, dan selalu mengikuti arahan dari petugas pelabuhan.
Mudik nyaman, perjalanan aman, selamat menikmati perjalanan bersama ASDP!






