Menyulut Asa di Tengah Gelap: Donasi Pegawai PLN Wujudkan Impian Ribuan Keluarga

- Wartawan

Rabu, 12 Maret 2025 - 04:09 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senyum bahagia keluarga penerima manfaat Program Light Up The Dream di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Dok. PLN)

Senyum bahagia keluarga penerima manfaat Program Light Up The Dream di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Dok. PLN)

Halontb.com – Tak ada yang lebih berharga bagi mereka yang hidup dalam kegelapan selain hadirnya secercah cahaya. Cahaya yang bukan sekadar menerangi malam, tetapi juga memberi harapan baru. Itulah yang dirasakan ribuan keluarga prasejahtera di berbagai pelosok negeri saat PLN menyalakan listrik gratis bagi 2.597 rumah tangga dalam program Light Up The Dream.

Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini bukan sekadar aksi sosial, tetapi bukti nyata bahwa kepedulian bisa mengubah hidup banyak orang. Sejak tahun 2020, lebih dari 32.000 rumah tangga telah mendapatkan akses listrik secara gratis, menghapus batasan yang selama ini membelenggu mereka.

Ferra Rostika, seorang ibu rumah tangga di Banda Aceh, merasakan langsung dampak program ini. Selama bertahun-tahun, ia dan keluarganya hanya bisa menikmati listrik dengan menyalur dari rumah tetangga. Namun, keterbatasan daya membuat mereka sering mengalami pemadaman. Kini, rumahnya telah memiliki sambungan listrik sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Anak-anak saya akhirnya bisa belajar dengan tenang tanpa takut lampu tiba-tiba padam. Terima kasih PLN yang telah memberikan kesempatan bagi keluarga kami untuk hidup lebih baik,” ucap Ferra penuh syukur.

Di sudut lain Sumatera, seorang lansia berusia 86 tahun, Nenek Rusmini, tak kuasa menahan tangis saat rumahnya akhirnya diterangi listrik setelah bertahun-tahun hanya mengandalkan lilin. Baginya, listrik bukan hanya soal cahaya, tetapi juga rasa aman dan kenyamanan di usia senja.

“Dulu saya harus berhati-hati dengan lilin karena takut kebakaran. Kalau hujan, rumah saya gelap total. Sekarang rumah saya terang, dan saya bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman,” tuturnya.

Di timur Indonesia, Catarina, seorang ibu di Kupang, Nusa Tenggara Timur, melihat listrik sebagai awal dari perubahan besar bagi keluarganya.

“Saya dan suami selalu ingin memasang listrik sendiri, tetapi biaya pemasangan terlalu besar. Sekarang kami bisa memiliki listrik tanpa harus menunggu lebih lama. Anak-anak bisa belajar, dan saya bisa menambah alat untuk usaha kecil-kecilan. Ini adalah rezeki Ramadan yang luar biasa,” ujar Catarina dengan mata berbinar.

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif pegawai PLN yang secara sukarela menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu mendapatkan listrik.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap rumah tangga di Indonesia memiliki akses listrik. Ini bukan hanya soal energi, tetapi juga soal keadilan sosial,” ujar Didi.

Sementara itu, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.

“Dengan semakin banyak rumah yang teraliri listrik, ekonomi masyarakat bisa berkembang, pendidikan anak-anak lebih baik, dan kualitas hidup meningkat. Kami ingin program ini terus berjalan dan semakin meluas,” ungkap Edi.

Listrik bukan sekadar kabel dan lampu. Bagi mereka yang selama ini hidup dalam gelap, listrik adalah simbol harapan, kehidupan, dan masa depan yang lebih cerah. Di bulan Ramadan ini, PLN tak hanya menyalakan lampu, tetapi juga menyalakan mimpi dan doa ribuan keluarga yang selama ini menantikan terang dalam hidup mereka.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

PLN Tingkatkan Keandalan Listrik Sumbawa, Pastikan Sistem Transmisi Tetap Prima
Kolaborasi Bank NTB Syariah dan HARSA NTB: Menyalakan Harapan Kemandirian Difabel Lewat Inklusi Keuangan
Wakaf Jadi Motor Ekonomi Umat, Bank NTB Syariah Luncurkan Program Inovatif untuk Difabel
Gerakan Wakaf Difabel Berdaya: Arah Baru Ekonomi Sosial Syariah di NTB
‘Jadi Raja di Rumah Sendiri’: Strategi Baru Bank NTB Syariah Bangkitkan Sektor Riil
Estafet Kepemimpinan Tuntas: Nazaruddin Nahkodai Bank NTB Syariah Menuju Babak Baru Transformasi
Waktu Mepet, Satker PJN I NTB Pastikan Proyek IJD Puluhan Miliar Tuntas dan Tepat Sasaran
Mandalika Hijau, Indonesia Maju: PLN Bangun Ekosistem Energi Bersih Lewat GEaaS

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 01:23 WITA

Dapur Gizi Montong Are 2 Kembali Beroperasi, Yayasan Agniya dan SPPG Sepakat Akhiri Polemik

Kamis, 30 Oktober 2025 - 10:38 WITA

Kisruh Penutupan SPPG Montong Are 2: Kepala SPPG Sebut Anggaran Belum Turun, Yayasan Agniya Bantah Saldo Masih Rp297 Juta

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:37 WITA

Kursi Roda Bicara Lebih Lantang dari Janji: Dinsos Lobar Buktikan Aksi, Bukan Retorika

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:40 WITA

Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:11 WITA

Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 02:12 WITA

RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:47 WITA

Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:30 WITA

Pemuda Pancasila NTB Teguhkan Dukungan untuk Yapto: Empat Dekade Kiprah, Satu Semangat Pancasila

Berita Terbaru