HIPMI NTB Minta Pemerintah Tambah Armada Pengangkut Sapi, Ribuan Ekor Tertahan dan Terancam Mati

- Wartawan

Sabtu, 19 April 2025 - 15:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang peternak dari Bima berusaha menjaga kondisi sapi yang tertahan berhari-hari akibat terbatasnya armada kapal pengangkut menuju Pulau Jawa. (Foto: Istimewa)

Seorang peternak dari Bima berusaha menjaga kondisi sapi yang tertahan berhari-hari akibat terbatasnya armada kapal pengangkut menuju Pulau Jawa. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTB menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi terkini distribusi sapi dari NTB menuju Pulau Jawa, khususnya untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1446 H. Hingga saat ini, sebanyak 8.907 ekor sapi yang telah dinyatakan lolos uji kesehatan dan PCR masih mengalami hambatan serius dalam proses pengangkutan akibat terbatasnya armada kapal.

Ketua BPD HIPMI NTB, Ismed Fathurrahman Maulana, menegaskan bahwa kondisi ini dapat menimbulkan kerugian besar bagi para peternak dan pengusaha lokal, terutama mengingat sapi-sapi tersebut telah melalui proses penggemukan dan pembesaran selama berbulan-bulan.

“Kami telah menerima laporan adanya beberapa ekor sapi yang mati di lapangan karena tertahan terlalu lama. Hal ini terjadi karena jumlah kapal tidak mencukupi, sementara permintaan dari daerah tujuan seperti Jabodetabek sangat tinggi. Kami sangat khawatir hal ini akan berdampak pada kerugian peternak dan pelaku usaha,” ujar Ismed.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

HIPMI NTB mencatat, kebutuhan pengiriman sapi tahun ini dari Bima, Kota Bima, dan Dompu mencapai 16.300 ekor untuk wilayah Jabodetabek. Dari angka tersebut, nilai ekonomi yang berpotensi berputar di NTB bisa mencapai lebih dari Rp326 miliar, jika rata-rata harga per ekor mencapai Rp20 juta.

“Angka ini mencerminkan betapa strategisnya NTB dalam rantai pasok hewan kurban nasional. Maka sangat disayangkan jika distribusinya tersendat hanya karena persoalan logistik yang semestinya bisa diantisipasi,” tambahnya.

BPD HIPMI NTB menyerukan sinergi aktif antara Pemerintah Provinsi NTB, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian, guna menambah armada kapal dan mengatur skema distribusi yang lebih efisien.

“Kami mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk segera mengambil langkah konkret. Penambahan armada kapal pengangkut sangat mendesak agar tidak terjadi penumpukan dan kematian ternak lebih lanjut,” tegas Ismed.

Lebih jauh, HIPMI NTB menekankan bahwa kelancaran distribusi sapi ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap program strategis Presiden RI dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Keberhasilan pengiriman ini bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan Idul Adha, tetapi juga menyangkut kesinambungan ekonomi daerah dan kepercayaan pasar nasional terhadap produk ternak NTB.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Waktu Mepet, Satker PJN I NTB Pastikan Proyek IJD Puluhan Miliar Tuntas dan Tepat Sasaran
Dari Lombok untuk Indonesia: ICATEI 2025 Dorong Transisi Energi Bersih dan Berkelanjutan
Jalan Pesanggrahan–Kumbak Dibangun, Petani Lombok Barat Sambut Harapan Baru
Akses Ekonomi dan Wisata Lombok Timur Siap Terdongkrak, Tiga Proyek IJD Segera Dikebut
PLN Jaga Wajah Indonesia di Mata Dunia Lewat Keandalan Listrik MotoGP Mandalika 2025
PLN UIW NTB Tegaskan Komitmen Transisi Energi Melalui PLTS Sengkol
Dari Santong ke Masa Depan: PLN Pacu Akselerasi Energi Terbarukan di NTB
Bank NTB Syariah Buktikan Daya Saing, Catat Miliaran Transaksi di Ajang Literasi Keuangan

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru