Halontb.com – Jalan tol Port to Port Lembar–Kayangan kini tak lagi sebatas wacana. Proyek yang digagas sejak 2016, kini mulai bergerak ke tahapan konkret di era kepemimpinan Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. Dalam langkah berani, Pemerintah Provinsi NTB telah mengalokasikan anggaran untuk penyusunan studi kelayakan dan basic design segmen awal jalan tol tersebut.
Proyek strategis sepanjang lebih dari 80 kilometer ini bukan hanya menjawab kebutuhan akan jalur transportasi cepat antara Pelabuhan Lembar dan Kayangan, melainkan juga membuka harapan baru bagi kawasan tengah Pulau Lombok. Rute tengah yang dikaji sepanjang 80,23 km diprediksi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang selama ini tak terjangkau pembangunan, menciptakan sentra industri baru, mempercepat distribusi logistik, dan meningkatkan daya saing NTB di kawasan timur Indonesia.
Kepala Dinas PUPR NTB Sadimin, ST, MT menjelaskan bahwa proyek ini merupakan kelanjutan langsung dari arahan Presiden Joko Widodo pada HPN 2016. Saat itu, Presiden merespons positif aspirasi yang disampaikan oleh almarhum Ketua PWI Pusat Margiono, yang membawa suara masyarakat NTB yang mengeluhkan padatnya jalur barat-timur Lombok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kini, dengan Peraturan Menteri PUPR No. 367 Tahun 2023, jalan tol ini telah resmi masuk dalam rencana nasional periode 2025–2029. Momentum ini harus kita jaga,” tegas Sadimin.
Tidak hanya sebagai solusi transportasi, proyek jalan tol ini juga dirancang sebagai alat pembangunan wilayah. Dengan membelah jantung pulau melalui jalur tengah, potensi pertanian, UMKM, dan pariwisata di Lombok Tengah dan Timur akan semakin mudah diakses dan berkembang. Proyek ini diyakini akan membawa efek domino terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.
Bila terealisasi, Jalan Tol Port to Port bukan hanya menjadi simbol keberhasilan infrastruktur, tapi juga bukti bahwa visi kepemimpinan Iqbal–Dinda mampu menjawab kebutuhan jangka panjang NTB. Sebuah langkah maju untuk menyambungkan harapan, mengurai kemacetan, dan menyatukan potensi Lombok dari barat ke timur.