Halontb.com – Pembangunan infrastruktur jalan terus dikebut di Pulau Lombok. Satker PJN Wilayah I NTB memastikan tiga proyek prioritas Inpres Jalan Daerah (IJD) 2025 akan dikerjakan secara maksimal meski waktu pelaksanaan hanya tersisa dua bulan. Proyek ini diproyeksikan akan menjadi urat nadi transportasi dan ekonomi bagi wilayah timur dan utara Lombok.
Tiga proyek tersebut mencakup ruas Paok Motong – Kota Raja senilai Rp 27 miliar dan dua ruas Labuhan Lombok – Sambelia dengan nilai Rp 27 miliar dan Rp 18 miliar. Proyek ini masuk kategori strategis karena menjadi akses utama masyarakat dalam aktivitas ekonomi, transportasi, dan pariwisata.
Kepala Satker PJN Wilayah I NTB, Herlambang Zulfikar, S.T., M.M.T, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah percepatan agar proyek dapat selesai tepat waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami akan maksimalkan semua sumber daya, mulai dari tenaga kerja, alat berat, dan metode kerja agar target dua bulan bisa dicapai. Begitu DIPA keluar, kontrak akan dilanjutkan dan pekerjaan langsung jalan,” ujarnya.
Akses Jalan Lebih Baik untuk Masyarakat
Ruas Labuhan Lombok – Sambelia menjadi perhatian khusus karena fungsinya sebagai jalur penghubung strategis wilayah timur dan utara Pulau Lombok. Dengan peningkatan kualitas jalan, masyarakat akan merasakan waktu tempuh yang lebih singkat, biaya logistik yang lebih efisien, dan akses ekonomi yang lebih luas.
Proyek ini juga dipandang akan mendorong aktivitas pariwisata karena jalur tersebut menjadi pintu masuk ke beberapa destinasi wisata unggulan di kawasan timur dan utara Lombok. Dengan begitu, dampak pembangunan jalan tidak hanya pada infrastruktur, tapi juga pada perputaran ekonomi masyarakat.
Pengawasan Publik Diperlukan
Meski Satker PJN Wilayah I NTB menunjukkan optimisme, kalangan aktivis tetap mengingatkan pentingnya pengawasan.
Koordinator Daerah BEM Nusantara NTB, Abed Aljabiri Adnan, menyampaikan keraguan terhadap efektivitas pelaksanaan proyek bernilai besar dalam waktu singkat.
“Kami mengapresiasi rencana percepatan Satker, tapi tetap harus realistis. Dua bulan waktu yang sempit. Kami akan mengawal pelaksanaan di lapangan supaya kualitasnya tidak dikorbankan,” ujarnya.
Herlambang menyambut baik peran publik dalam pengawasan proyek ini. Ia menegaskan, keterbukaan informasi dan kerja cepat akan menjadi prioritas dalam pelaksanaan program IJD tahun ini.
Jalan Strategis untuk Ekonomi Daerah
Dengan rampungnya proyek IJD 2025, pemerintah berharap akses jalan di Lombok akan semakin merata dan mendukung pemerataan pembangunan wilayah. Jalan yang lebih baik akan mendorong aktivitas perdagangan, distribusi hasil pertanian, perikanan, dan wisata.
Satker PJN Wilayah I NTB menargetkan seluruh pekerjaan dapat selesai pada akhir tahun anggaran dengan standar mutu yang baik.
“Pembangunan jalan ini untuk masyarakat. Kami pastikan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh semua pihak,” tutup Herlambang.
Editor : reza






