“Disana kami diberikan pelatihan dan pengetahuan baik secara teori maupun praktik tentang tugas pokok dalam melaksanakan Misi Perdamaian Dunia, seperti latihan Escort (pengawalan VVIP), Riot Control (penanganan demonstrasi), CQB (pertempuran jarak dekat/dalam ruangan), Urban Warfare (perang kota), Jungle Warfare (perang hutan), Pengamanan Markas Komando, Patroli, Beladiri dan Menembak. Selain itu juga dibekali kemampuan bahasa Inggris, Perancis, serta pengetahuan dasar wilayah Afrika Tengah, latar belakang konflik bersenjata maupun budaya dan sosial disana,” terangnya.
Setelah menerima semuanya, selanjutnya ditutup dengan kegiatan pembulatan, yaitu Jalan Juang di Pulau Tegal Mas, Lampung.
“Dalam Jalan Juang ini kami menempuh perjalanan kurang lebih 40 km. Setelah selesai, untuk menandai bahwa kami sudah resmi menjadi Pasukan Perdamaian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menggelar upacara pembaretan United Nation (UN) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berarti kami sah menjadi peacekeeper,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tertanggal 13 September 2021, 140 personel terbaik Polri menjalani tugas sebagai Pasukan Perdamaian di daerah Bangui bagian wilayah Afrika Tengah.
Kini, 9 bulan sudah misi Perdamaian Dunia Pasukan Garuda Bhayangkara FPU 3 MINUSCA bertugas. Selama bertugas di daerah Bangui Afrika Tengah banyak suka duka dan tantangan yang dihadapi. Suhu/Cuaca ekstrim, badai angin, kondisi tanah dan bebatuan yang berbeda dengan Indonesia.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya






