Teror Utang di Balik Tragedi: Pembunuhan Sadis di Lombok Utara Terkuak

- Wartawan

Jumat, 31 Mei 2024 - 03:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Korban, JF (23), seorang mahasiswa asal Atambua, NTT, diduga dibunuh oleh tiga pelaku, termasuk pimpinan Koperasi Jaya Perkasa. (Foto: istimewa)

Korban, JF (23), seorang mahasiswa asal Atambua, NTT, diduga dibunuh oleh tiga pelaku, termasuk pimpinan Koperasi Jaya Perkasa. (Foto: istimewa)

Halontb.com – Dalam waktu kurang dari 48 jam, Polres Lombok Utara berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang awalnya dikira gantung diri di Dusun Perawira, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Korban, JF (23), seorang mahasiswa asal Atambua, NTT, diduga dibunuh oleh tiga orang pelaku, salah satunya pimpinan Koperasi Jaya Perkasa.

Ketiga pelaku yang telah diamankan adalah pimpinan koperasi berinisial PCM (23), pengawas lapangan koperasi AYT (32), dan PFM (19). Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro, mengungkapkan bahwa JF yang baru bekerja satu minggu di koperasi tersebut mengalami nasib tragis karena masalah utang.

“Korban JF bekerja di koperasi bersama ketiga pelaku. Korban baru satu minggu kerja di koperasi tersebut,” ungkap Kapolres pada Rabu (29/5/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut keterangan Kapolres, JF berniat pulang ke kampung halamannya namun terhalang utang sebesar Rp500 ribu di koperasi. Utang yang belum terbayar membuat PCM emosi, sehingga terjadi cekcok yang berujung pada pemukulan terhadap JF. Korban sempat lari namun dikejar oleh ketiga pelaku menggunakan sepeda motor, dan dianiaya hingga tidak sadarkan diri di sebuah tanah kosong.

“Para pelaku memukul korban dengan sebatang kayu pada bagian punggung dan kepala hingga korban hilang kesadaran dan diduga langsung meninggal dunia,” jelas AKBP Didik Putra Kuncoro.

Setelah mengetahui JF meninggal, para pelaku berusaha menutupi kejahatan mereka dengan merekayasa kejadian seolah-olah korban gantung diri. Tubuh korban diikat menggunakan baju pada sebuah kayu, dan celana korban disiram air untuk memperkuat kesan gantung diri.

Ketiga pelaku saat ini diamankan di rutan Polres Lombok Utara untuk proses penyidikan lebih lanjut. Warga Tanjung yang awalnya dihebohkan dengan berita gantung diri kini mengetahui kebenaran di balik kasus tragis tersebut.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding
Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru