Skandal Proyek Poltekkes Mataram: Rp70 Miliar Terancam Hilang, Publik Menuntut Audit !

- Wartawan

Sabtu, 1 Maret 2025 - 01:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Direktorat Poltekkes Kemenkes Mataram tampak megah, tetapi proyek gedung layanan pendidikan dan laboratorium terpadu senilai Rp70 miliar justru terbengkalai. Hingga kini, Direktur Poltekkes dan PPK proyek masih memilih diam saat dimintai keterangan. (Foto: Istimewa)

Gedung Direktorat Poltekkes Kemenkes Mataram tampak megah, tetapi proyek gedung layanan pendidikan dan laboratorium terpadu senilai Rp70 miliar justru terbengkalai. Hingga kini, Direktur Poltekkes dan PPK proyek masih memilih diam saat dimintai keterangan. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Polemik pembangunan Gedung Layanan Pendidikan dan Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram semakin memanas. Dengan anggaran Rp70 miliar, proyek ini diharapkan menjadi salah satu fasilitas pendidikan kesehatan terbaik di NTB. Namun, faktanya, pembangunan gedung ini berjalan di tempat, tanpa ada kejelasan kapan akan selesai.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar, terutama terkait pengelolaan anggaran dan transparansi pelaksanaan proyek. Publik khawatir bahwa proyek ini akan bernasib sama seperti kasus-kasus sebelumnya yang terjadi di Poltekkes Mataram.

Poltekkes Mataram: Kampus atau Ladang Korupsi?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejarah mencatat, bukan kali ini saja Poltekkes Mataram tersandung persoalan proyek. Pada tahun 2017, kampus ini terlibat dalam skandal korupsi pengadaan alat bantu belajar mengajar (ABBM) yang merugikan negara miliaran rupiah.

Kala itu, dua pejabat kampus, Awan Dramawan dan Zainal Fikri, divonis 7 tahun 6 bulan penjara setelah terbukti melakukan penggelembungan anggaran dan pengadaan barang fiktif. Audit BPKP bahkan menyatakan proyek tersebut mengalami total loss, alias seluruh barang yang diadakan tidak dapat digunakan.

Kini, dengan terbengkalainya proyek senilai Rp70 miliar, masyarakat mulai mempertanyakan: apakah Poltekkes Mataram kembali bermain dalam proyek ini?

Direktur Bungkam, PPK Menghindar: Ada Apa?

Upaya konfirmasi kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram, dr. Yopi Harwinanda Ardesa, M.Kes, tidak membuahkan hasil. Saat dihubungi oleh Seputar NTB, beliau memilih untuk tidak memberikan tanggapan.

Hal serupa terjadi pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, yang juga menghindari konfirmasi media. Sikap ini justru semakin menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang sedang disembunyikan dari publik.

Menurut Ketua Forum Rakyat NTB, Hendrawan Saputra, SH, ketidakjelasan proyek ini harus segera ditindaklanjuti oleh BPK atau bahkan KPK.

“Jika proyek ini memang bermasalah, jangan sampai dibiarkan! Kami siap mengawal kasus ini hingga ke pusat!” tegas Hendrawan.

Sementara itu, Ketua Forum Rakyat NTB Korwil Lombok Barat, Aldi, SH, mengatakan bahwa proyek ini memiliki indikasi kuat permainan anggaran.

“Apakah Rp70 miliar ini benar-benar digunakan sesuai peruntukan? Jika tidak, kami siap melaporkannya ke aparat penegak hukum!” ancam Aldi.

Publik Menunggu Kejelasan

Dengan rekam jejak buruk dalam pengelolaan proyek, Poltekkes Mataram kini berada dalam sorotan tajam. Jika proyek ini tidak segera dijelaskan, maka besar kemungkinan skandal ini akan semakin membesar.

Masyarakat NTB menuntut transparansi. Jika tidak, bukan tidak mungkin aksi besar-besaran akan digelar dalam waktu dekat.

Apakah Poltekkes Mataram akan kembali menjadi pusat skandal korupsi, atau justru berhasil membuktikan bahwa mereka bersih? Publik menunggu jawaban ! .

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tiga Pekan Jalan di Tempat, Polisi Ungkap Alasan Lambannya Penanganan Dugaan Penipuan Proyek Dapur MBG Rp1,2 Miliar di Lombok Barat
Sirkuit Samota: Dari Mimpi Balapan Dunia Jadi Lintasan Skandal Anggaran Rp53 Miliar
Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram
“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri
Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Berita Terkait

Kamis, 25 Desember 2025 - 06:29 WITA

Tanpa Padam Saat Ibadah, PLN Hadirkan Terang Natal 2025 di Seluruh NTB

Rabu, 24 Desember 2025 - 16:05 WITA

Dari Gardu hingga Gereja: Strategi PLN NTB Amankan Listrik Perayaan Natal 2025

Rabu, 24 Desember 2025 - 16:02 WITA

PLN Rampungkan Pemulihan Sistem Kelistrikan Aceh, Distribusi ke Masyarakat Jadi Prioritas Utama

Rabu, 24 Desember 2025 - 15:58 WITA

Negara Hadir di Tengah Banjir Aceh, PLN Pastikan Layanan Publik Bangkit Lebih Aman

Rabu, 24 Desember 2025 - 15:55 WITA

Dari Listrik hingga Air Bersih, BUMN Bergerak Bersama Percepat Pemulihan Aceh Pascabencana

Rabu, 24 Desember 2025 - 12:13 WITA

Siaga Penuh di Hari Jadi NTB, Listrik Andal Jadi Penopang Utama Upacara HUT ke-67

Rabu, 24 Desember 2025 - 09:27 WITA

Progres Proyek Jalan Nasional di NTB Capai Tahap Akhir, Satker Tegaskan Fokus pada Penyempurnaan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 12:42 WITA

Pedagang Menjerit, Program MBG Disinyalir Buat Pasar Tradisional di Lombok Barat Sepi

Berita Terbaru