Pegawai Unram Diduga Perkosa Mahasiswi Saat KKN, Korban Hamil dan Pelaku Kembali Mengulangi Aksinya

- Wartawan

Sabtu, 19 April 2025 - 04:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ilustrasi kekerasan seksual oleh pegawai LPPM.

Foto: Ilustrasi kekerasan seksual oleh pegawai LPPM.

Halontb.com – Kampus bukan lagi ruang aman ketika kuasa tak lagi dikontrol dan pelanggaran dibiarkan bersembunyi di balik seragam institusi. Begitulah potret memilukan yang terjadi di Universitas Mataram (Unram), ketika seorang pegawai LPPM berinisial S ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan seksual terhadap mahasiswi yang seharusnya dilindungi nya.

Korban adalah peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022. Dalam kondisi psikis yang terguncang akibat kesurupan, ia justru terjebak dalam relasi manipulatif yang mengarah pada kehamilan tanpa konsensual. “Tersangka menyalahgunakan posisi dan wewenangnya. Minggu depan akan kami periksa,” ujar AKBP Ni Made Pujawati, Kasubdit Renakta Polda NTB, Kamis (17/4/25).

Pernyataan ini menegaskan bahwa pelaku bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga etika profesi dan kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ketua Satgas PPKS Unram, Joko Jumadi, S mengambil alih peran “penolong” ketika korban mengalami kesurupan di lokasi KKN. Namun di balik bantuan itu, ia membangun kedekatan yang kemudian menjelma jadi kekuasaan atas tubuh korban. S tetap mendekati korban bahkan setelah KKN selesai, dan kekerasan pertama terjadi di kamar kos korban dengan dalih ‘pengobatan’.

Korban yang saat itu ketakutan dan merasa malu memilih diam. Namun dua bulan kemudian, kehamilan tak bisa disembunyikan. Saat diminta pertanggungjawaban, tersangka S malah mengulang kekerasannya untuk kedua kalinya, menunjukkan pola predator yang menjadikan ketakutan korban sebagai senjata.

“Bukan hanya sekali. Pelaku memanfaatkan momen ‘tanggung jawab’ untuk kembali menguasai korban,” kata Joko.

Ketika anak hasil kekerasan itu lahir, korban tetap bungkam. Baru setelah bayi berusia enam bulan dan keluarga datang dari luar kota, semua terbongkar. Keluarga pun mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan, tapi pelaku tak menunjukkan itikad baik. Akhirnya, kasus ini dibawa ke ranah hukum.

Sementara itu, salah satu pimpinan LPPM, M, membenarkan bahwa pelaku sudah dimutasi ke Rektorat sejak tahun lalu. Namun pemindahan tersebut tidak membatalkan tanggung jawab atas tindak kriminal yang terjadi.

Unram melalui Satgas PPKS berjanji tak akan menutup-nutupi kasus ini. “Ini bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan akademik yang benar-benar bebas dari kekerasan seksual,” ujar Joko.

Kasus ini membuka mata publik bahwa predator bisa berkeliaran dengan pakaian terhormat, membawa nama institusi, dan menyamar sebagai penolong. Saatnya kampus berdiri tegas: berpihak pada korban, bukan reputasi palsu.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tangani Kasus LCC, Kejati NTB Berpotensi Langgar HAM
Keluarga Korban Syok: Bos Debt Collector yang Brutal Kini Bisa Lebaran di Rumah
Sarang Narkoba di Lombok Barat! Karang Bongkot Dibongkar, Polisi Tangkap Tiga Pengedar
Skandal DAK SMA NTB: Oknum PPK Diduga Peras Kontraktor, Duit Mengalir ke Rekening Keluarga Pejabat!
Jerat Hukum Kian Dekat: Korupsi Masker Covid-19 NTB, Enam Pejabat Segera Jadi Tersangka!
Aset Dikbud NTB Digunakan untuk Bangun Ruko Pribadi, Forum Rakyat Desak Ditindak
Vonis Berubah di Tiap Tahapan: Sentot Kuncoro Kini Hanya Dihukum 10 Tahun dalam Kasus Korupsi Tambang Pasir Besi
Jejak Pejabat di Tambang Ilegal Sekotong-Lantung: Forum Rakyat Geruduk Kejati NTB, Ancam Bongkar Bukti

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:46 WITA

Di Balik Sorotan Balap GT Asia Mandalika: PLN Bangun Benteng Energi Tanpa Celah

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:36 WITA

Dari Labuhan Badas, PLN Bangun Pilar Teknologi Kelistrikan Modern untuk Masa Depan NTB

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:29 WITA

Ketika Proyek Listrik Menggerakkan Roda Desa: PLN Bangun Jalan, Buka Akses Wisata Pantai Air Cina

Selasa, 6 Mei 2025 - 13:03 WITA

Geothermal Flores: Warisan Alam untuk Dunia, Investasi Bersih untuk Masa Depan

Minggu, 4 Mei 2025 - 04:19 WITA

PLN Berlomba dengan Waktu, Bali Kembali Terang: Koster Sebut Contoh Teladan Pelayanan Publik

Minggu, 4 Mei 2025 - 04:13 WITA

Menyambut Hari Kemenangan, Bank NTB Syariah Suguhkan Pembiayaan Syariah Murah dan Transparan

Minggu, 4 Mei 2025 - 04:09 WITA

Srikandi PLN dan BPN Manggarai Kawal Masa Depan Energi Terbarukan Lewat Sertifikasi Aset Poco Leok

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:08 WITA

386 Tamu Allah dari Lombok Barat Tinggalkan Tanah Air: Mengawali Kisah Haji 2025 dengan Air Mata, Doa, dan Harapan

Berita Terbaru