Malam Terakhir di Gili: Misteri, Obat Terlarang, dan Gadis Jambi yang Kini Jadi Tersangka

- Wartawan

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Misri Puspita Sari: korban ketimpangan kekuasaan, dijadikan tersangka dalam kasus yang penuh lubang logika dan moral. (Foto: Istimewa)

Misri Puspita Sari: korban ketimpangan kekuasaan, dijadikan tersangka dalam kasus yang penuh lubang logika dan moral. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Tragedi yang terjadi di sebuah vila mewah Gili Trawangan pada April lalu masih menyisakan misteri kelam. Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota Propam Polda NTB, ditemukan tewas. Dan di balik kematiannya, terseret nama seorang perempuan muda asal Jambi, Misri Puspita Sari, yang tinggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Misri, yang kini berusia 23 tahun, bukanlah sosok dari lingkungan gelap seperti yang mungkin dibayangkan banyak orang. Ia berasal dari keluarga sederhana. Setelah ayahnya wafat, ia menjadi tulang punggung keluarga. Lulusan SMA ini harus membiayai hidup ibu dan lima adiknya. Sayangnya, hidup membawanya ke persimpangan yang salah.

Awal mula keterlibatan Misri terjadi saat ia berkenalan dengan Kompol Yogi melalui Instagram pada tahun 2024. Setahun kemudian, datang tawaran liburan ke Lombok. Dengan iming-iming uang Rp10 juta dan semua biaya ditanggung, Misri menyanggupi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini bukan murni pilihan bebas. Dia terjebak dalam permainan yang lebih besar,” ujar pengacaranya, Yan Mangandar Putra.

Setibanya di Lombok, Misri dijemput oleh Nurhadi, lalu bergabung di vila bersama Aris dan Melanie. Malam itu menjadi pesta. Obat penenang, Inex, dan alkohol menyatu dalam euforia yang tak terkendali. Misri membawa Riklona atas instruksi Yogi. Semua seperti skenario yang sudah disiapkan.

Pada pukul 19.55 WITA, Misri merekam video singkat Nurhadi yang masih terlihat sehat. Tapi hanya tiga menit kemudian, Aris masuk ke vila. Itulah titik gelap yang masih belum terungkap. Apa yang sebenarnya terjadi dalam rentang waktu tersebut?

Misri mengaku kehilangan kesadaran. Ia masuk kamar mandi dan tak tahu apa yang terjadi setelahnya. “Dia tidak ingat. Semua kabur,” kata Yan.

Yang lebih mengejutkan, kondisi mental Misri terus memburuk. Ia mengalami depresi berat, dan bahkan sempat kerasukan saat hipnoterapi. Dalam keadaan tak sadar, ia menyebut “sosok besar tanpa wajah” yang menghalanginya mengingat peristiwa malam itu.

Menurut kuasa hukumnya, Misri tak hanya dihantui rasa takut terhadap Yogi, tapi juga terhadap kemungkinan ada jaringan terselubung di balik semuanya. “Kami yakin, ada skema besar yang memperalat perempuan seperti Misri,” ujarnya.

Kini, publik dihadapkan pada dua pilihan: menyudutkan Misri sebagai pelaku, atau membuka mata bahwa bisa jadi ia hanya korban dari kekuasaan, sistem, dan gelapnya dunia yang tak banyak diketahui orang.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri
Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:04 WITA

PMII Mataram Menyala Lagi: Konfercab Lahirkan Kepemimpinan dan Arah Baru Gerakan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:46 WITA

Pintu Harapan Terbuka: 1.447 Mahasiswa Universitas Mataram Terima Beasiswa KIP Kuliah 2025 Langkah Nyata Menuju Akses Pendidikan Inklusif di NTB

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:58 WITA

Menjelang Pilrek Unram Memanas: Sanksi Etik Guru Besar Jadi Sorotan, Humas Buka Suara

Senin, 13 Oktober 2025 - 16:06 WITA

Kisruh Pilrek Unram: Sanksi Etik Sepihak, Intervensi Pemilihan, dan Pelantikan Tanpa Dasar Hukum

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:24 WITA

SMAN 1 Narmada Hidupkan Semangat Kreativitas Pelajar Lewat Kolaborasi dengan Good Day Schoolicious

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:19 WITA

Rapat Evaluasi SMAN 1 Narmada: Dari Refleksi Guru Hingga Penerapan Pembelajaran Bermakna

Jumat, 19 September 2025 - 23:53 WITA

Disorot Pungli, SMKN 3 Mataram Tunjukkan Transparansi: Dana Sumbangan Sukarela, Bukan Iuran Wajib

Minggu, 14 September 2025 - 08:07 WITA

Rapat Besar 21 SMK Mitra Sakana Perkasa Ikari Group: Menyatukan Visi Pendidikan dan Industri di NTB

Berita Terbaru