Halontb.com – Di antara desir ombak dan nuansa eksotis Gili Trawangan, tersimpan satu malam kelam yang nyaris ditutup rapat: pesta narkoba yang berubah menjadi skenario kematian. Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota Propam Polda NTB, ditemukan tak bernyawa di kolam renang villa mewah. Tapi siapa yang sebenarnya bertanggung jawab ?
Rangkaian fakta yang digali dari dokumen hukum dan kesaksian terungkap: malam itu, tiga polisi berpangkat bersama dua perempuan yang diundang sebagai pendamping pesta. Mereka mengonsumsi alkohol, riklona, dan inex dalam keadaan setengah sadar dan kehilangan kontrol. Sekitar pukul 21.00 WITA, tubuh Nurhadi ditemukan di dasar kolam oleh M, salah satu perempuan yang hadir dalam pesta tersebut.
Namun ironi dimulai ketika M, seorang perempuan 23 tahun dari Banjarmasin, justru dijadikan tersangka. Ia disebut lalai, bahkan turut menyebabkan kematian. Padahal, saat kejadian, ia sedang mandi dan sebelumnya mengalami pengaruh obat berat. Lebih tragis lagi, ia adalah anak yatim yang menanggung biaya hidup ibu dan lima saudara, datang ke Lombok karena dijanjikan bayaran Rp10 juta oleh seorang perwira polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dokumen hasil otopsi menunjukkan adanya luka kekerasan di wajah, lengan, kepala, dan punggung korban. Fakta ini menggugurkan narasi awal bahwa Nurhadi tewas karena tenggelam. Tetapi penyelidikan terhadap dua atasan Nurhadi Kompol YG dan Ipda HC justru terkesan lamban dan tidak transparan.
Aliansi Reformasi Polri untuk Masyarakat NTB menyebut proses hukum terhadap M berpotensi menjadi peradilan sesat. “Ia tak kenal korban sebelumnya. Ia juga dalam tekanan mental hebat, bahkan sempat mengalami kerasukan saat diperiksa,” ujar kuasa hukum dari Aliansi.
Kasus ini menampar wajah institusi yang seharusnya menjunjung etika dan integritas. Justru di dalam tubuhnya sendiri, pesta narkoba, praktik penyimpangan moral, dan kematian misterius bisa terjadi tanpa pengawasan.
Publik kini menanti: akankah kebenaran dibongkar seterang matahari di Gili, ataukah akan ditenggelamkan seperti tubuh Nurhadi di dasar kolam ?.






