Dana Hibah KONI NTB Diduga Bocor, Kejati NTB Siap Ungkap Skandal Besar ?

- Wartawan

Senin, 10 Maret 2025 - 02:54 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaksana Tugas Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Ely Rahmawati. (Foto: Istimewa)

Pelaksana Tugas Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Ely Rahmawati. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB kini tengah menyelidiki dugaan korupsi yang mengarah pada pengelolaan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB. Dana yang seharusnya digunakan untuk mendukung pembinaan atlet dan persiapan kompetisi kini justru dipertanyakan keberadaannya.

Pelaksana Tugas Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Ely Rahmawati, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan penyelewengan anggaran di tubuh KONI NTB. Namun, ia masih merahasiakan detail tahun anggaran dan skema dugaan korupsi yang terjadi.

“Saat ini kami masih dalam tahap penelaahan dokumen laporan yang kami terima,” ungkap Ely, Kamis (6/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun belum ada pemanggilan saksi, penyidik tengah menginventarisasi pihak-pihak yang akan dimintai keterangan setelah surat perintah penyelidikan resmi dikeluarkan. Dugaan ini semakin menguat karena KONI NTB diketahui menerima kucuran dana hibah bernilai belasan miliar rupiah untuk keperluan PON 2024.

Publik pun mulai mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran tersebut. Apakah dana tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan atlet dan peningkatan prestasi olahraga? Ataukah ada oknum yang bermain di balik distribusi anggaran ini?

Jika terbukti ada penyimpangan, kasus ini bisa menjadi salah satu skandal besar dalam dunia olahraga NTB. Kejati NTB kini dihadapkan pada ujian besar: mengungkap kebenaran dan menyeret pihak-pihak yang bertanggung jawab ke meja hijau.

Masyarakat menunggu jawaban: apakah kasus ini akan diungkap hingga ke akarnya, atau justru akan tenggelam seperti banyak kasus korupsi lainnya ?

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding
Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru