Pelindo dorong solusi penataan truk ternak di Gili Mas. Hewan kurban butuh tempat layak, bukan ditumpuk di truk berhari-hari.

- Wartawan

Senin, 21 April 2025 - 03:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Truk-truk pengangkut sapi memadati Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat. Tampak sapi-sapi berdesakan di dalam bak truk tanpa pelindung. (Foto: Istimewa)

Truk-truk pengangkut sapi memadati Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat. Tampak sapi-sapi berdesakan di dalam bak truk tanpa pelindung. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha, geliat pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Pulau Jawa kembali meningkat. Namun, lonjakan aktivitas ini tak hanya membawa harapan bagi para peternak, tapi juga menimbulkan masalah serius: antrean panjang truk pengangkut sapi di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, mengganggu kenyamanan hewan, pebisnis, hingga para penumpang reguler dan wisatawan kapal pesiar.

Kondisi ini menjadi perhatian Pelindo III Cabang Lembar. General Manager Kunto Wibisono menegaskan perlunya penataan ulang sistem pengiriman ternak agar tidak menimbulkan kepadatan dan risiko kesehatan, baik untuk manusia maupun hewan.

Dalam wawancara khusus bersama Media Seputar NTB pada Minggu (20/4), Kunto menyampaikan bahwa persoalan ini bukan sekadar urusan teknis logistik. “Ini menyangkut tanggung jawab kita bersama dalam menjaga etika distribusi hewan hidup dan tata kelola ruang publik,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengungkap bahwa KSOP Lembar telah menggelar pertemuan dengan berbagai pihak terkait—termasuk Dinas Peternakan, Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten Lombok Barat, pengusaha ternak dari Bima, serta operator kapal ALP. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penyediaan lokasi penampungan sementara di luar kawasan pelabuhan, seperti buffer area.

Usulan ini dinilai penting, mengingat Pelabuhan Gili Mas juga melayani kapal penumpang dan wisatawan mancanegara. “Kita ingin menjaga citra pelabuhan. Kehadiran sapi dalam jumlah besar tentu berpotensi mengganggu kenyamanan dan kesan wisatawan terhadap NTB,” kata Kunto.

Ia menjelaskan bahwa Pelindo hanya bertugas menyediakan fasilitas pelabuhan seperti dermaga dan ruang tunggu kendaraan. Sementara itu, pengangkutan ternak sepenuhnya dikelola operator swasta seperti ALP. Dari empat kapal milik ALP, hanya KM Mutiara Sentosa yang mampu memuat hingga 50 truk. Sisanya hanya berkapasitas di bawah 15 truk.

Ketidakseimbangan antara kapasitas kapal dan jumlah truk yang datang bersamaan kerap menimbulkan antrean panjang, stres pada hewan, hingga ketegangan sosial di pelabuhan.

Karena itu, Kunto mengusulkan agar pengiriman ternak dilakukan secara terjadwal dan dibatasi per hari. Ia juga mendorong adanya sistem koordinasi pemuatan untuk mengatur giliran truk secara adil dan transparan, demi menghindari konflik antar-pengusaha dan menjaga kesejahteraan hewan.

Pelindo, lanjutnya, siap berkoordinasi penuh dengan KSOP sebagai perwakilan Kementerian Perhubungan, serta mendukung kebijakan teknis yang dinilai paling solutif.

“Hewan bukan sekadar komoditas ekonomi. Mereka makhluk hidup yang layak diperlakukan secara manusiawi,” tegas Kunto. Ia mengajak semua pihak—peternak, pengusaha, instansi pemerintah, dan masyarakat—untuk menciptakan sistem distribusi ternak yang etis, efisien, dan berkelanjutan.

“Kalau kita bisa menata ini dengan baik, bukan hanya kebutuhan Idul Adha yang terpenuhi, tapi NTB juga bisa jadi contoh distribusi ternak yang modern dan beradab,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gili Tapan & Gili Ngali Kini Terang: PLN Wujudkan Pemerataan Energi Terbarukan di Kepulauan Sumbawa
Membangun Ekosistem Pemberdayaan Perempuan: PLN dan Klub Baca Perempuan Satukan Energi untuk Transformasi Desa Medana
Siaga Berlapis PLN Sukses Amankan Suplai Listrik Event Nasional di Sumbawa
Srikandi Bangkit: PLN UIW NTB Hadirkan Dialog Mendalam Soal Paradigma Perempuan Masa Kini
Sambut Hari Pahlawan, PLN Permudah Tambah Daya dengan Promo Besar “Power Hero”
Di Tengah Isu Sponsorship MXGP, Bank NTB Syariah Pastikan Transparansi dan Kepatuhan Hukum
Dorong Kemandirian Desa, PLN Hadir dengan Program Terintegrasi Pendidikan, Lingkungan, dan Ekonomi di Medana
Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Akibat Banjir Madapangga, Semua Aset Sudah Beroperasi

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:03 WITA

Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:25 WITA

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:45 WITA

Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Berita Terbaru