Jeruji Band, Nada Kebebasan dari Balik Penjara yang Menggema di FORNAS VIII 2025

- Wartawan

Jumat, 1 Agustus 2025 - 08:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penampilan emosional Jeruji Band, warga binaan Lapas Kelas IIB Lombok Barat, saat mengisi panggung FORNAS VIII 2025 di Mataram Mall. Musik mereka jadi simbol harapan dan ruang ekspresi dari balik jeruji. (Foto: Istimewa)

Penampilan emosional Jeruji Band, warga binaan Lapas Kelas IIB Lombok Barat, saat mengisi panggung FORNAS VIII 2025 di Mataram Mall. Musik mereka jadi simbol harapan dan ruang ekspresi dari balik jeruji. (Foto: Istimewa)

Halontb.com –  Musik bisa datang dari mana saja dari studio mewah, jalanan kota, atau bahkan dari balik jeruji besi. Kamis (31/7), FORNAS VIII 2025 menjadi panggung tak biasa bagi Jeruji Band, kelompok musik yang beranggotakan warga binaan Lapas Kelas IIB Lombok Barat. Dan dari atas panggung itu, mereka membuktikan bahwa nada kebebasan bisa lahir bahkan dalam batasan ruang fisik.

Penampilan mereka menyelinap di antara atraksi akrobatik para atlet Barongsai, namun justru menjadi sorotan utama di Mataram Mall. Musik yang dilantunkan penuh penghayatan, tidak hanya menyulut tepuk tangan, tapi juga mengundang refleksi: ada potensi dan semangat di balik dinding pemasyarakatan.

Menurut M. Fadli, Kalapas Lombok Barat, pembinaan warga binaan melalui seni bukan sekadar program pelengkap, tetapi inti dari pendekatan rehabilitatif yang mereka jalankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Seni membuka ruang untuk ekspresi. Dan ketika mereka tampil di publik seperti ini, mereka merasakan kembali makna kepercayaan. Itu sangat penting dalam proses pemulihan identitas diri,” ungkap Fadli.

Kehadiran Jeruji Band di FORNAS disambut hangat oleh berbagai pihak. Salah satunya Prof. Nurdin Purnomo, Ketua Umum PLBSI, yang menyebut bahwa penampilan mereka justru memperkuat semangat kebersamaan yang menjadi roh utama FORNAS.

“Ini adalah wajah FORNAS yang seharusnya: inklusif, meriah, dan menyatukan. Musik Jeruji Band adalah suara dari kelompok yang jarang terdengar. Tapi hari ini, mereka didengar dan dihargai,” katanya.

Senada dengan itu, Anak Agung Gde Krisna, Kakanwil Pemasyarakatan NTB, menilai bahwa kolaborasi semacam ini adalah bentuk nyata dari pemasyarakatan yang progresif.

“Kita perlu menjembatani warga binaan dengan masyarakat. Lewat musik, mereka bisa menunjukkan bahwa mereka masih manusia dengan potensi, bukan sekadar narapidana,” jelasnya.

FORNAS VIII bukan hanya ajang unjuk kebolehan fisik, tetapi juga ruang ekspresi untuk semua kalangan. Dan Jeruji Band membuktikan bahwa dari tempat yang dianggap gelap, suara harapan bisa tetap lantang berkumandang.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Zabur: Dukung MotoGP Mandalika 2025, Tapi Hak Warga Jangan Dikesampingkan
Ketua Bardam Nusa Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Ketua Forum Kadus Ajak Warga Desa Kuta Berperan Aktif Sukseskan MotoGP Mandalika
Mandalika Dipoles Jadi Kebanggaan, Pemprov NTB Malah Bilang Tak Sanggup Bayar
Ada Pungli di Bansis Milik Oknum Anggota DPRD NTB, Forum Rakyat Laporkan ke Kejati NTB
Proyek Misterius di Gelanggang Pemuda: Dikerjakan Tanpa Izin, Dibiayai Entah dari Mana
FKUB NTB Support Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025
Gemuruh di Selaparang: FORNAS VIII Bungkus Prestasi, Gairahkan Ekonomi, dan Teguhkan Persatuan Bangsa

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru