Merentang Busur, Merajut Budaya: Panahan Tradisional Menjadi Magnet FORNAS VIII di NTB

- Wartawan

Rabu, 30 Juli 2025 - 09:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

eserta panahan tradisional FORNAS VIII tampil dengan busana adat. (Foto: Istimewa)

eserta panahan tradisional FORNAS VIII tampil dengan busana adat. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Di tengah deru sorak dan aroma tanah yang masih menyimpan jejak leluhur, panahan tradisional menjelma menjadi atraksi budaya yang hidup di arena FORNAS VIII 2025. Tidak sekadar olahraga, kegiatan ini menjadi ruang ekspresi kolektif di mana sejarah, nilai-nilai adat, dan keakraban komunitas melebur menjadi satu.

Kompetisi ini berlangsung dengan nuansa kultural yang kuat. Para peserta hadir bukan dengan jersey modern, melainkan dengan busana adat yang membanggakan asal-usul mereka: dari ulos khas Sumatra Utara, beskap lengkap dengan blangkon dari tanah Jawa, hingga tenun ikat yang berakar dari bumi timur Indonesia.

Heru dari PERPATRI NJ, selaku technical delegate, menuturkan bahwa penyelenggaraan ini adalah hasil dari perjalanan panjang dan konsistensi komunitas panahan tradisional. “Panahan tradisional bukan olahraga yang mengejar modernitas. Ia berkembang dalam konteks budaya, dan FORNAS ini adalah titik temu yang membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan semangat kompetisi,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Panahan dalam ajang ini dibagi dalam 16 kategori, masing-masing dengan aturan dan teknik khas yang mencerminkan asal komunitasnya. Namun satu hal yang menyatukan: tidak ada ruang bagi teknologi modern. Semua busur dan anak panah adalah hasil buatan tangan, dirancang dengan kearifan lokal.

Lebih dari itu, FORNAS menjadi forum silaturahmi. “Banyak dari kami sebelumnya hanya saling kenal lewat media sosial. Di sini kami bertatap muka, saling belajar, saling berbagi, dan menguatkan jaringan antar komunitas,” kata Heru.

Menurutnya, menjaga tradisi berarti membawa serta nilai-nilai budaya dalam setiap langkah. Karena itu, keberadaan pakaian adat dalam kompetisi bukan formalitas. “Ini bagian dari penghormatan. Tanpa budaya, panahan tradisional kehilangan rohnya,” tegasnya.

FORNAS VIII terus berlangsung hingga awal Agustus 2025. Di antara ratusan cabang olahraga masyarakat yang dipertandingkan, panahan tradisional mencuri perhatian karena tidak hanya menguji fisik, tetapi juga membangkitkan rasa memiliki terhadap kekayaan budaya bangsa. Di tangan para pemanah itu, panah tak hanya menjadi senjata, tapi juga penjaga identitas.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Zabur: Dukung MotoGP Mandalika 2025, Tapi Hak Warga Jangan Dikesampingkan
Ketua Bardam Nusa Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Ketua Forum Kadus Ajak Warga Desa Kuta Berperan Aktif Sukseskan MotoGP Mandalika
Mandalika Dipoles Jadi Kebanggaan, Pemprov NTB Malah Bilang Tak Sanggup Bayar
Ada Pungli di Bansis Milik Oknum Anggota DPRD NTB, Forum Rakyat Laporkan ke Kejati NTB
Proyek Misterius di Gelanggang Pemuda: Dikerjakan Tanpa Izin, Dibiayai Entah dari Mana
FKUB NTB Support Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025
Gemuruh di Selaparang: FORNAS VIII Bungkus Prestasi, Gairahkan Ekonomi, dan Teguhkan Persatuan Bangsa

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru