FORNAS VIII 2025: Ketika Silat Menyatukan Nusantara, Jawa Barat Terdepan Bawa Pulang Emas

- Wartawan

Rabu, 30 Juli 2025 - 01:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atlet KPS Nusantara Aceh tampil gemilang dan sukses memboyong emas di Kejuaraan Pencak Silat FORNAS VIII 2025, Mataram. (Foto: Istimewa)

Atlet KPS Nusantara Aceh tampil gemilang dan sukses memboyong emas di Kejuaraan Pencak Silat FORNAS VIII 2025, Mataram. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Di balik sorotan FORNAS VIII 2025 yang digelar di Nusa Tenggara Barat, satu cabang olahraga tradisional mencuri perhatian: Pencak Silat. Lebih dari sekadar duel fisik, kejuaraan Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN) menjadi simbol bagaimana warisan budaya menyatukan puluhan pegiat dari penjuru negeri. Dan dari semua provinsi, Jawa Barat tampil sebagai pemuncak medan laga, memboyong 4 medali emas dan 1 perak tanpa sedikit pun perunggu.

GOR 17 Desember, Mataram, menjadi saksi hidup bagaimana tradisi kuno bisa tampil begitu energik dan memukau di hadapan penonton modern. DKI Jakarta mengekor di posisi kedua dengan 3 emas dan 1 perak, diikuti Jawa Timur yang tetap kompetitif dengan koleksi 6 medali dari berbagai jenis.

Kompetisi yang menghadirkan 68 pesilat dari 10 provinsi ini tak hanya berbicara soal teknik, tapi juga tentang dedikasi, disiplin, dan semangat melestarikan identitas bangsa. Banten, Aceh, DIY, hingga Sumatera Selatan turut menyumbang warna dalam persaingan, meski dengan hasil yang beragam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Burhanuddin Luthfi, Delegasi Teknik KPSN, menyebut bahwa kejuaraan ini menjadi lebih dari sekadar ajang unjuk prestasi. “Yang kami saksikan di sini adalah napas persatuan lewat pencak silat. Setiap gerakan adalah ekspresi dari warisan budaya masing-masing,” ujarnya.

Kendati sempat diwarnai kendala teknis akibat pantulan cahaya matahari yang menyilaukan arena, panitia mampu bertindak cepat agar jalannya pertandingan tetap kondusif. Di tengah tantangan itu, atmosfer persaingan justru semakin hidup, disemangati oleh tepuk tangan dan sorakan penonton lokal.

Tuan rumah NTB memang baru mampu mengamankan satu perunggu. Tapi di balik angka itu, ada semangat baru yang tumbuh bahwa ajang seperti FORNAS bisa menjadi pemicu kebangkitan pencak silat lokal, serta membangkitkan rasa bangga terhadap olahraga tradisional.

FORNAS bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga panggung pemersatu. Di sinilah para pesilat berdiri bukan untuk menjatuhkan lawan, melainkan untuk mengangkat budaya dan mempererat rasa sebangsa.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Zabur: Dukung MotoGP Mandalika 2025, Tapi Hak Warga Jangan Dikesampingkan
Ketua Bardam Nusa Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan MotoGP Mandalika 2025
Ketua Forum Kadus Ajak Warga Desa Kuta Berperan Aktif Sukseskan MotoGP Mandalika
Mandalika Dipoles Jadi Kebanggaan, Pemprov NTB Malah Bilang Tak Sanggup Bayar
Ada Pungli di Bansis Milik Oknum Anggota DPRD NTB, Forum Rakyat Laporkan ke Kejati NTB
Proyek Misterius di Gelanggang Pemuda: Dikerjakan Tanpa Izin, Dibiayai Entah dari Mana
FKUB NTB Support Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025
Gemuruh di Selaparang: FORNAS VIII Bungkus Prestasi, Gairahkan Ekonomi, dan Teguhkan Persatuan Bangsa

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru