Halontb.com – Pemilihan direksi baru Bank NTB Syariah resmi memasuki fase penentuan. Panitia Seleksi (Pansel) telah menyelesaikan seluruh tahapan seleksi dan menyerahkan tujuh nama calon direksi kepada Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal. Nama-nama tersebut telah diteruskan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalani proses fit and proper test, sebagai bagian dari prosedur regulator yang ketat.
“Sudah kita kirim. Selanjutnya akan ditetapkan empat nama direktur,” kata Gubernur Iqbal, Selasa pagi (3/6), mengonfirmasi perkembangan ini.
Proses seleksi ini tidak main-main. Menurut Ketua Pansel, Wirajaya Kusuma, ketujuh calon telah melalui penilaian berlapis: mulai dari asesmen kompetensi, verifikasi rekam jejak profesional, hingga wawancara intensif yang menguji visi kepemimpinan serta komitmen terhadap prinsip syariah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seluruh tahapan sudah dilalui dengan penuh integritas dan profesionalisme,” tegas Wirajaya.
Mengupas Profil Para Kandidat
Dari tujuh nama yang diajukan, terlihat jelas keberagaman latar belakang dan kekayaan pengalaman para kandidat. Ada yang berasal dari internal Bank NTB Syariah, namun sebagian besar merupakan tokoh-tokoh nasional dari institusi besar seperti Bank DKI, Bank Syariah Indonesia, hingga lembaga seperti BPKH.
Berikut tujuh nama yang diajukan:
* Ferry Ardiansyah – ahli manajemen risiko dari Bank DKI
* Ajar Susanto Broto – eks BPKH, berpengalaman di manajemen risiko BRI Syariah
* Adhi Susantio – kader internal Bank NTB Syariah, kini pimpin divisi treasury
* Wachjono – Regional CEO BSI, eks Permata Bank
* Agus Suhendro – Direktur aktif Bank KB Bukopin Syariah
* Suryo Kuncoro – Ketua Asbisindo Institute, eks CTO BSI dan Bank Mandiri
* Joni Haryanto – SVP di BSI, mantan direktur operasional di BPD Bengkulu
Misi Besar Menanti Direksi Baru
Dengan kinerja Bank NTB Syariah yang terus bertumbuh, terutama dalam pembiayaan UMKM, peningkatan dana pihak ketiga, dan digitalisasi layanan, maka direksi baru akan memegang peran penting dalam menentukan arah perusahaan ke depan.
Tak hanya soal kepemimpinan, namun juga kemampuan merespons tantangan ekonomi regional, ekspansi pasar syariah, hingga menjaga tata kelola yang akuntabel dan beretika.
Kini bola ada di tangan OJK dan Gubernur NTB. Dari tujuh nama tersebut, hanya empat yang akan diberi amanah memimpin bank daerah syariah ini ke tahap berikutnya. Siapa yang akan terpilih? Publik menanti jawabannya.






