Miris, Nyawa Pedagang dan Pengelola Pasar Kediri Terancam, Bangunan Nyaris Ambruk Akibat Gempa Tahun 2018 Diabaikan Hingga Sekarang

- Wartawan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 14:52 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi gedung bangunan yang nyaris ambruk akibat tragedi gempa Lombok tahun 2018 silam. (Foto: Istimewa)

Kondisi gedung bangunan yang nyaris ambruk akibat tragedi gempa Lombok tahun 2018 silam. (Foto: Istimewa)

“Sudah kita bersurat tiga kali. Terakhir bersurat ke Pemda ke Disperindag dan Bappenda. terakhir sekitar 4-5 bulan lalu,” tutur pria yang akrab disapa pak Bur itu.

Disampaikannya, jumlah pedagang di pasar Kediri sekitar 360 orang sesuai yang terdata. Pemasukan sejauh ini berasal dari retribusi serta sewa ruang lapak dan toko. Tahun ini, Pemda Lobar mentargetkan pemasukan PAD dari pasar Kediri sekitar 539 juta, setelah tahun sebelumnya berhasil mencapai target sebesar Rp 390 juta pada tahun 2023.

“Lahan parkir kan sudah diambil (dinas) perhubungan,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, disampaikannya juga, daya beli masyarakat mulai menurun di pasar tradisional Kediri, mengingat banyak masyarakat yang mulai beralih sistem belanja online. Di sisi lain, target pemasukan pasar untuk Daerah terus meningkat.

“Terutama pedagang konveksi, banyak yang mengeluh untuk bayar retrubisi kadang tidak ada. Hidup segan mati tak mau. Kadang kita malu sama mereka ngomong (nagih retribusi),” pungkasnya.

Ironis ditengah menurunnya omset para pedagang, target pemasukan yang terus meningkat setiap tahun, justru tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai oleh pihak-pihak terkait. Terutama dari segi infrastruktur bangunan gedung yang cukup memprihatinkan. Pengaturan pasar juga nampak semrawut terutama di bagian depan pasar.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady, Penasihat Hukum: “Tidak Ada Satu Rupiah Pun Uang Negara Keluar”
Gibran ke Lombok Tengah: Sambangi Pesantren, Nikmati Makan Siang Bareng Santri dan Tuan Guru
Ketua Liga NWDI: Indonesia Jangan Bungkam, Saatnya Prabowo Pimpin Gerakan Perdamaian Global
Swasembada Pangan Prioritas Pembangunan Nasional
Disangka Sarang Narkoba, Wisma NTB Justru Tunjukkan Keteladanan: Kooperatif, Transparan, dan Bebas dari Pelanggaran
Publik Diminta Tak Risaukan Kembalinya Dwifungsi ABRI, Rachmat Hidayat: Revisi UU TNI Sama Sekali Tak Memberi Celah
Dari Letkol Tituler ke Stafsus Menhan: Perjalanan Deddy Corbuzier di Dunia Militer dan Pemerintahan
Kecelakaan Pesawat Lagi di AS! Jet Bisnis Tabrak Pesawat Lain saat Mendarat di Bandara Arizona

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru