Halontb.com – Ratusan pedagang pasar Kediri kabupaten Lombok Barat (Lobar) NTB setiap hari dihantui kecemasan dan ancaman keselamatan jiwa raga, bahkan kematian. Mereka berjualan di bawah gedung bangunan yang nyaris ambruk akibat tragedi gempa Lombok tahun 2018 silam. Ironisnya, sudah enam tahun lebih gedung bangunan pasar yang masih menyisakan bekas reruntuhan tersebut tak kunjung diperbaiki oleh Pemda setempat hingga sekarang. Padahal situasi itu bisa saja mengancam keselamatan nyawa pengunjung dan pedagang pasar setiap saat.
Bukan hanya pengunjung dan para pedagang, bahkan pengelola pasar yang berlokasi di kawasan kota Santri Kediri tersebut juga setiap hari dibayang-bayangi rasa ketakutan. Pasalnya, lokasi gedung kantor pasar berlantai dua itu bisa dikatakan sudah tidak layak huni, bahkan lebih tepatnya mirip gudang rongsokan yang kotor. Mulai tembok dan lantai yang sudah tak terurus, plafon serta dinding sudah banyak yang runtuh, pecah serta terkelupas. Bahkan, ruangan mandor/kepala pasar sudah bertahun-tahun tidak berani ditempati mengingat atap ruangan dengan cor beton itu sudah banyak yang terkelupas serta mulai runtuh. Hal itu dikhawatirkan bisa menimpa setiap orang yang masuk ruangan tersebut setiap saat.
“Kadang kalo ada isu gempa atau gempa (skala) kecil, di luar atau di bawah dah kita ngantor hari itu. Takut,” ungkap Samsul, salah satu staf pengelola pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantauan media ini, Gedung kantor kepala pasar/mandor Kediri yang terletak di gedung lantai dua itu nampak memprihatinkan. Bau menyengat khas pasar serta kondisi bangunan yang terkesan kumuh mewarnai suasana pasar. Anak tangga tak terurus, dinding-dinding gedung yang kotor dan kumuh, serta Kesan menakutkan juga terasa jelas melihat kondisi gedung yang sebagian besar bangunan nyaris ambruk. Setiap ada orang naik dan berjalan ke atas lantai dua akan terasa jelas goyangan seperti gempa. Hal ini diakui sering membuat panik staf pengelola pasar yang beraktivitas di ruang itu. Separuh ruang lantai dua terpaksa di sekat menggunakan dinding atap spandek mengingat bangunan di atas ruangan yang terisolir itu masih banyak sisa-sisa reruntuhan bangunan.
Kondisi gedung yang memprihatinkan tersebut adalah bekas tragedi gempa bumi dahsyat yang melanda pulau Lombok di tahun 2018 lalu. Ratusan nyawa meninggal dan ribuan bangunan rumah serta tempat ibadah juga hancur. Ironisnya, sudah enam tahun lebih gedung lantai dua pasar Kediri tak kunjung diperbaiki. Pemda terkesan menutup mata.
Kepala Pasar Kediri, Murham, mengakui sejauh ini pihaknya sudah bersurat sebanyak tiga kali supaya bangunan pasar, khususnya gedung ruang kerja staf supaya lebih bisa nyaman dan tenang dalam bekerja. Namun hingga saat ini belum di tindak lanjut dari Pemda setempat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya