Megawati Lestari Diduga Melecehkan Masyarakat Sumbawa, Desakan Sanksi Meningkat

- Wartawan

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:25 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD NTB Dapil Sumbawa-KSB, Rusli Menawari. (Foto: Istimewa)

Anggota DPRD NTB Dapil Sumbawa-KSB, Rusli Menawari. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Anggota DPRD NTB, Megawati Lestari, menjadi sorotan setelah pernyataannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian NTB dinilai merendahkan masyarakat Pulau Sumbawa. Pernyataannya yang mempertanyakan alokasi anggaran pertanian di Pulau Sumbawa dengan nada tinggi dianggap tidak hanya tidak etis, tetapi juga berpotensi rasis.

Gelombang protes pun bermunculan. Anggota DPRD NTB dari Dapil Sumbawa-KSB, Rusli Manawari, meminta Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB segera mengambil tindakan atas pernyataan tersebut. Menurutnya, seorang wakil rakyat harus berbicara dengan hati-hati, apalagi dalam forum resmi seperti RDP.

“Saya banyak menerima keluhan dari masyarakat yang merasa tersinggung dengan ucapan Megawati. Ini bukan sekadar kritik biasa, tapi sudah menyentuh ranah penghinaan dan rasisme,” ujar Rusli, Kamis (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rusli menegaskan bahwa Pulau Sumbawa memiliki hak yang sama dalam mendapatkan program pertanian, sebagaimana daerah lain di NTB. Ia menyoroti bahwa jika perdebatan soal keadilan anggaran terus digoreng dengan sentimen daerah, hal itu justru bisa merusak keharmonisan NTB sebagai satu kesatuan wilayah.

“Kami bisa saja mempermasalahkan pembagian hasil tambang yang lebih banyak ke Lombok. Tapi kami tidak ingin berpikir sektoral karena kami ber-NTB. Megawati harus memahami bahwa keadilan itu tidak bisa diukur hanya dari satu sudut pandang,” tegasnya.

Sikap senada juga disampaikan oleh Iwan Pandjinata, anggota DPRD NTB dari dapil yang sama. Ia menilai pernyataan Megawati sudah di luar batas dan harus dipertanggungjawabkan.

“Ucapan semacam ini bisa memicu ketegangan sosial. Kami tidak ingin ada perpecahan di NTB hanya karena seorang legislator berbicara tanpa mempertimbangkan dampaknya. BK harus turun tangan,” kata Iwan dengan tegas.

Polemik ini mencuat setelah video pernyataan Megawati dalam RDP viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia mempertanyakan mengapa alokasi anggaran pertanian lebih banyak diarahkan ke Pulau Sumbawa dibandingkan ke daerah penghasil utama cukai tembakau seperti Lombok Timur dan Lombok Tengah. Namun, nada tinggi dan cara penyampaiannya justru menuai kecaman luas karena dinilai melecehkan masyarakat Pulau Sumbawa.

Di tengah desakan agar BK DPRD NTB mengambil tindakan, Megawati Lestari memilih bungkam. Hingga berita ini ditulis, ia belum memberikan klarifikasi atau tanggapan atas kontroversi yang menjeratnya.

Kini, sorotan tertuju pada BK DPRD NTB. Apakah lembaga ini akan bersikap tegas terhadap dugaan ujaran rasisme di parlemen daerah, atau membiarkan kontroversi ini berlalu tanpa konsekuensi? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan sejauh mana DPRD NTB menjaga marwah kelembagaannya dan kepercayaan publik.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

DPRD Soroti Ironi Kuripan: Jadi Penyangga, tapi Jalan Masih Tanah dan Puskesmas Tanpa Rawat Inap
Pengusaha Lokal Tersingkir dari Proyek Smelter: DPRD KSB Siap Gugat Ketimpangan Ekonomi di Tanah Sendiri
Atlet PON NTB Menanti Bonus yang Tak Kunjung Datang, DPRD: Jangan Permainkan Hak Mereka!
Skandal Keuangan RSUD Lombok Barat? DPRD Soroti Utang Besar di Tengah Pendapatan Rp 150 Miliar!
Kecelakaan Maut di Tambang AMNT: DPRD NTB Murka, Tuntut Penghentian Operasi dan Evaluasi Total!
RSUP NTB Terancam Krisis Keuangan, DPRD Bongkar Dugaan Permainan Anggaran dan Utang Fantastis
Sidang AKD DPRD KSB Memanas, Nama Aherudin Sidik Picu Penundaan Paripurna
Mundur dari DPRD, Tapi Masih Kantongi Gaji: Akheruddin Dicibir Sebagai Calon Pemimpin Tanpa Etika

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:54 WITA

Doa Anak Yatim Iringi Apel Siaga PLN untuk MotoGP Mandalika 2025

Selasa, 30 September 2025 - 15:51 WITA

PLN Turunkan 529 Personel, Pastikan Listrik MotoGP Mandalika 2025 Tahan Guncangan

Selasa, 30 September 2025 - 15:47 WITA

PLN Buka Rekrutmen 2025: Peluang Emas Berkarir di Sektor Energi untuk Generasi Muda Indonesia

Selasa, 30 September 2025 - 00:15 WITA

Listrik Tak Naik, Rakyat Lega: Bukti Negara Hadir Jaga Daya Beli Hingga Ujung Tahun

Selasa, 30 September 2025 - 00:06 WITA

Dari Gardu hingga Siaran Global, PLN Pastikan Mandalika Bebas Gangguan Listrik

Minggu, 28 September 2025 - 15:53 WITA

PLN UIW NTB Resmikan Tambahan 5 MW di Sumbawa Barat, Cadangan Daya Kini 33 MW

Minggu, 28 September 2025 - 15:50 WITA

PLN Jadikan MotoGP Mandalika 2025 Panggung Unjuk Kekuatan Sistem Kelistrikan NTB

Rabu, 24 September 2025 - 00:41 WITA

Listrik Stabil, Festival Hiu Paus 2025 Jadi Bukti Dukungan PLN untuk Wisata NTB

Berita Terbaru