Atlet PON NTB Menanti Bonus yang Tak Kunjung Datang, DPRD: Jangan Permainkan Hak Mereka!

- Wartawan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 03:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H Didi Sumardi. (Foto: Istimewa)

Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H Didi Sumardi. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Para atlet PON 2024 yang mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai kehilangan kesabaran. Bonus yang dijanjikan oleh Pemprov NTB sejak Februari lalu tak kunjung cair, padahal pemerintah sebelumnya berjanji akan mencairkannya sebelum Ramadan. Hingga pertengahan Maret, janji tersebut masih sebatas wacana tanpa kepastian, membuat para atlet merasa dipermainkan.

Anggota Komisi V DPRD NTB, H. Didi Sumardi, dengan tegas mengecam keterlambatan ini. Ia menilai pemerintah telah mengabaikan hak atlet yang telah berjuang mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.

“Seharusnya bonus ini sudah diberikan sejak lama! Atlet sudah bekerja keras, sudah bertanding dengan membawa nama NTB, tapi hak mereka justru terkatung-katung. Ini bukan sekadar soal uang, tapi juga soal penghormatan terhadap perjuangan mereka,” ujar Didi, Kamis (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Didi menegaskan bahwa anggaran untuk bonus atlet sudah tertuang dalam APBD. Oleh karena itu, tidak ada alasan logis bagi Pemprov NTB untuk terus menunda pencairan.

“Dari sisi anggaran, tidak ada kendala. Anggarannya sudah ada di APBD, tinggal eksekusinya saja. Ini murni soal komitmen pemerintah, apakah benar-benar serius menghargai atlet atau tidak,” tambahnya.

Ia pun sudah menyampaikan permasalahan ini kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui Asisten III Pemprov NTB, Wirawan Ahmad. Namun, hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk segera mencairkan dana tersebut.

“Kami di DPRD sudah menyampaikan ini langsung ke pihak terkait, tapi sampai sekarang masih nihil hasil. Jangan sampai janji ini hanya sekadar ucapan tanpa realisasi. Atlet butuh kepastian, bukan alasan,” tegasnya.

Dampak Serius: Motivasi Atlet Bisa Luntur

Selain mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah, keterlambatan ini juga bisa berdampak buruk terhadap semangat atlet. Didi mengingatkan bahwa bonus bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga motivasi bagi para atlet untuk terus berprestasi.

“Bayangkan jika Anda seorang atlet yang sudah berjuang mati-matian, lalu hak Anda ditunda tanpa alasan yang jelas. Apa tidak kecewa? Pemerintah harus memahami bahwa penghargaan terhadap atlet bukan hanya soal nominal uang, tapi juga bagaimana mereka diperlakukan,” katanya.

Didi juga menyayangkan sikap OPD terkait yang dinilai kurang tanggap dalam menangani pencairan bonus ini. Menurutnya, pemerintah harus lebih peka terhadap kebutuhan atlet dan memastikan hak mereka tidak terus tertunda.

“Kita tidak bisa membiarkan masalah ini terus berlarut-larut. Atlet kita adalah kebanggaan NTB, mereka sudah memberikan yang terbaik, sekarang giliran pemerintah yang harus memenuhi hak mereka. Kalau bisa sebelum Lebaran, bonus harus sudah dicairkan!” tegasnya.

Dengan semakin besarnya tekanan dari berbagai pihak, Pemprov NTB kini berada dalam sorotan. Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret, bukan tidak mungkin kepercayaan atlet terhadap pemerintah akan semakin memudar, dan semangat juang mereka pun terancam luntur.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pengusaha Lokal Tersingkir dari Proyek Smelter: DPRD KSB Siap Gugat Ketimpangan Ekonomi di Tanah Sendiri
Skandal Keuangan RSUD Lombok Barat? DPRD Soroti Utang Besar di Tengah Pendapatan Rp 150 Miliar!
Megawati Lestari Diduga Melecehkan Masyarakat Sumbawa, Desakan Sanksi Meningkat
Kecelakaan Maut di Tambang AMNT: DPRD NTB Murka, Tuntut Penghentian Operasi dan Evaluasi Total!
RSUP NTB Terancam Krisis Keuangan, DPRD Bongkar Dugaan Permainan Anggaran dan Utang Fantastis
Sidang AKD DPRD KSB Memanas, Nama Aherudin Sidik Picu Penundaan Paripurna
Mundur dari DPRD, Tapi Masih Kantongi Gaji: Akheruddin Dicibir Sebagai Calon Pemimpin Tanpa Etika
Pendapatan Ratusan Miliar, DPRD Lobar Minta Laporan Keuangan PTAM Giri Menang

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 07:02 WITA

Jelang Pemberangkatan Haji 2025, Ribuan Jamaah NTB Jalani Pembekalan Intensif

Selasa, 29 April 2025 - 01:06 WITA

Ribuan ASN dan Masyarakat NTB Bersatu dalam Zikir untuk Keselamatan Jamaah Haji 2025 di Asrama Haji Lombok

Minggu, 27 April 2025 - 03:56 WITA

Meski Tak Diundang, Sejumlah Tokoh Sentral Bumi Gora Siap Hadir Rayakan Ultah Bang Zul Bersama Mi6

Sabtu, 19 April 2025 - 04:12 WITA

Menyalakan Api Kesadaran: Dinas PUPR NTB Ajak ASN Bekerja dengan Hati dan Jiwa Nasionalisme

Rabu, 16 April 2025 - 10:51 WITA

Jemaah Haji Sumbawa Barat 2025 Naik Jadi 125 Orang, Kemenag Siapkan Layanan Khusus untuk Lansia 80 Tahun

Rabu, 16 April 2025 - 10:48 WITA

Sejak PTNNT Menjadi PT AMMAN, Perusahaan Lokal KSB Tersingkir? Ade Putra Yudin: “Sejak 2017 Tak Pernah Dapat Proyek!”

Rabu, 16 April 2025 - 10:38 WITA

Mataram Bangun Simbol Pemerintahan Baru: Kantor Wali Kota Rp 58 Miliar Siap Berdiri di 2025

Selasa, 8 April 2025 - 03:18 WITA

Jenazah Bayi Tersangkut di Pelabuhan: Ketika Duka Yuliana Bertabrakan dengan Aturan dan Ketidakmampuan

Berita Terbaru

Raja Agung Nusantara (kanan) dan Samudra Putra (kiri). (Foto: Istimewa)

Hukrim

Tangani Kasus LCC, Kejati NTB Berpotensi Langgar HAM

Minggu, 27 Apr 2025 - 09:38 WITA