Sekda NTB Terseret Skandal DAK: Fee Proyek untuk Ambisi Pilkada, Nama PT Titik Temu Mencuat

- Wartawan

Selasa, 28 Januari 2025 - 07:56 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator APPM NTB, Fadhil. (Foto: Istimewa)

Koordinator APPM NTB, Fadhil. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Praktik kotor di balik pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di NTB mulai terkuak. Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Nusa Tenggara Barat (APPM NTB) melaporkan dugaan aliran fee proyek DAK yang melibatkan Sekda NTB Gita Ariadi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek DAK Dikbud, dan PT Titik Temu.

Koordinator APPM NTB, Fadil, menyebutkan bahwa fee proyek DAK disalurkan melalui PT Titik Temu, sebuah perusahaan yang menjadi “tempat transit” uang dari para kontraktor. “Para kontraktor harus mentransfer sejumlah uang ke PT Titik Temu agar bisa mendapatkan proyek. Jumlahnya mencapai miliaran rupiah,” kata Fadil, Selasa (28/1/2025).

Lebih lanjut, Fadil menjelaskan bahwa dana tersebut diduga digunakan untuk membiayai ambisi politik Sekda NTB yang sedang dipersiapkan menjadi calon Gubernur. Dana itu disebut-sebut digunakan untuk membayar lembaga survei, melobi partai politik, dan membiayai berbagai kegiatan politik. “Tim relawan pendukung Pak Sekda menggunakan dana ini untuk mengamankan langkah politik beliau di Pilkada,” terangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fadil juga menyoroti peran PPK proyek DAK Dikbud yang dinilai memegang kendali besar dalam menentukan alur proyek. PPK diduga terlibat langsung dalam pengaturan skema fee yang menguntungkan pihak-pihak tertentu. “PPK adalah kunci dalam praktik ini. Mereka mengatur kontraktor sehingga harus mengikuti skema yang sudah ditentukan,” jelasnya.

APPM NTB mengaku telah mengantongi bukti-bukti transaksi yang menunjukkan keterlibatan PT Titik Temu dan aliran dana ke tim relawan Sekda NTB. Namun, Fadil memilih untuk menahan informasi lebih rinci hingga laporan resmi diajukan ke KPK dan aparat hukum lainnya.

“Kami ingin Aparat Penegak Hukum bergerak cepat memanggil Sekda NTB, PPK, dan pihak PT Titik Temu. Jika kasus ini diusut tuntas, akan terlihat jelas siapa saja yang terlibat,” tegasnya.

Kasus ini mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan anggaran publik. Jika benar dana pendidikan disalahgunakan untuk kepentingan politik, ini menjadi tamparan keras bagi birokrasi NTB. Masyarakat kini menanti keberanian APH dalam membongkar tuntas skandal ini.

Facebook Comments Box

Editor : Reza

Berita Terkait

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding
Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru