Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

- Wartawan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa BEM Nusantara NTB menggelar aksi demonstrasi di depan Kejati NTB, menuntut penetapan tersangka dalam kasus dugaan dana siluman Pokir DPRD NTB tahun 2025. (Foto: Istimewa)

Mahasiswa BEM Nusantara NTB menggelar aksi demonstrasi di depan Kejati NTB, menuntut penetapan tersangka dalam kasus dugaan dana siluman Pokir DPRD NTB tahun 2025. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Uang bisa dikembalikan. Tapi keadilan? Entah ke mana perginya. Itulah potret buram yang kembali dipertontonkan dalam kasus dugaan dana siluman Pokir DPRD NTB tahun 2025. Skandal anggaran ini menjadi bara baru di tubuh pemerintahan daerah dan hari ini, mahasiswa BEM Nusantara NTB memutuskan untuk tidak diam.

Puluhan mahasiswa menggelar aksi di depan Kejaksaan Tinggi NTB. Mereka datang dengan spanduk, poster, dan orasi pedas yang menggugat keberanian aparat hukum. Pasalnya, meski dana miliaran rupiah telah dikembalikan, belum satu pun pejabat yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Jangan buat rakyat percaya bahwa hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” teriak Korda BEM Nusantara NTB, Abed Aljabiri Adnan. Ia menyebut, jika Gubernur NTB tidak dipanggil, dan pelaku tidak segera ditetapkan, maka keadilan hanya menjadi jargon di atas kertas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BEM Nusantara NTB dengan tegas menuntut tiga hal:

* Pemanggilan Gubernur NTB,

* Penetapan tersangka dari pihak-pihak yang terbukti mengembalikan dana,

* Transparansi penuh hasil penyidikan kepada publik.

Indra Harfianto Saleh, mewakili Kejati NTB, mencoba meredam panasnya situasi dengan menyebut proses hukum tengah berjalan. Namun bagi massa aksi, itu hanya kalimat klise yang sudah terlalu sering diucapkan pejabat ketika tak siap menindak.

“Ini bukan sekadar aksi. Ini panggilan moral. Kalau Kejati tidak bergerak, kami akan buktikan bahwa tekanan rakyat lebih keras dari lobi pejabat,” ujar Abed menutup aksinya.

Aksi berakhir tertib, tapi meninggalkan pesan tajam, uang boleh dikembalikan, tapi keadilan harus ditegakkan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding
Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum
Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru