Halontb.com – Di tengah keterbatasan dan jauhnya akses infrastruktur, mimpi anak-anak di daerah terpencil Sumbawa tetap menyala. Kini, mimpi itu tidak lagi berjalan dalam gelap. Dalam momen HUT ke-23, PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) melalui program PLTS SUPER SUN hadir menyalakan harapan bagi delapan sekolah terpencil yang selama ini hidup tanpa listrik.
Program ini merupakan buah kolaborasi antara PLN dan Kemendikbudristek dalam upaya memperkuat pendidikan di wilayah 3T. Dengan mengusung energi terbarukan berbasis tenaga surya, PLN tak hanya membawa cahaya ke ruang kelas, tetapi juga membuka akses terhadap dunia digital dan pembelajaran modern.
PLTS berkapasitas 900 VA kini berdiri di tiap sekolah, memberikan daya listrik yang cukup untuk kebutuhan utama: pencahayaan, komputer, printer, hingga perangkat pembelajaran digital. Sistem off-grid yang dilengkapi baterai penyimpanan memungkinkan sekolah tetap menyala hingga 10 jam setiap harinya, bahkan saat matahari sudah tak lagi bersinar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Delapan sekolah penerima manfaat adalah SDN Karya Baru, SDN Kopo, SDN Jamu, SDN Tangkelak, SDN Mungkin, PKBM Magfira, SMPN 2 Satu Atap Orong Telu, dan TK Al-Muflihun. Mereka tersebar di wilayah yang selama ini hanya bisa bermimpi tentang listrik, apalagi teknologi digital.
Manajer PLN UP3 Sumbawa, Firman Sulistyawan, menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar proyek listrik. “Ini adalah upaya menghadirkan masa depan yang lebih baik. Dengan listrik, anak-anak di daerah terpencil punya akses yang sama untuk bermimpi dan mewujudkannya,” katanya.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, menyebut bahwa pemerataan energi adalah fondasi keadilan sosial. “Kami ingin sekolah-sekolah yang jauh dari pusat kota sekalipun bisa merasakan manfaat listrik seperti sekolah-sekolah lain di perkotaan,” ungkapnya.
Guru-guru menyambut antusias. Irman Jeri, salah satu pengajar di SMPN 2 Satu Atap Orong Telu, mengungkapkan rasa syukurnya. “Dengan listrik, kami bisa menggunakan proyektor, mengakses materi ajar dari internet, dan membuat proses belajar lebih menarik,” ujarnya.
Tak hanya menyalakan listrik, PLN juga memberikan pelatihan teknis sederhana bagi pihak sekolah dan menyiapkan tim layanan teknis di lapangan untuk mendampingi proses pemeliharaan. Sistem kWh meter prabayar menjadi solusi jitu agar pasokan listrik tetap terjaga secara mandiri dan aman.
Program SUPER SUN ini ditargetkan menjangkau ratusan sekolah di seluruh Indonesia, dan PLN berkomitmen menjadikannya sebagai bagian penting dari misi pembangunan berbasis energi bersih dan inklusif.
Karena bagi PLN, energi bukan hanya soal teknis, ia adalah instrumen keadilan, pembuka jalan bagi perubahan, dan penerang mimpi anak-anak Indonesia, di mana pun mereka berada.






