Home / NTB

Tambang Emas Ilegal Sekotong Disegel KPK, Negara Rugi Triliunan Rupiah: Ada Konspirasi Besar di Baliknya?

- Wartawan

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KPK mendampingi Pemprov NTB menertibkan tambang emas ilegal yang beroperasi di Dusun Lendek Bare, Sekotong, Lombok Barat. (Dok KPK)

KPK mendampingi Pemprov NTB menertibkan tambang emas ilegal yang beroperasi di Dusun Lendek Bare, Sekotong, Lombok Barat. (Dok KPK)

Halontb.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menorehkan gebrakan besar! Tambang emas ilegal di Dusun Lendek Bare, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, yang selama ini diduga menyedot kekayaan negara hingga triliunan rupiah, akhirnya disegel. Tak main-main, tambang ini beroperasi di lahan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan diperkirakan menghasilkan omzet Rp90 miliar per bulan, atau Rp1,08 triliun per tahun!

Dugaan adanya konspirasi busuk antara pemilik izin tambang dan operator ilegal semakin mencuat. Meski kawasan ini resmi dimiliki PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB), tambang ilegal justru dibiarkan beroperasi tanpa hambatan sejak 2021. Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK, Dian Patria, mengungkapkan bahwa pemilik izin terkesan tutup mata demi menghindari kewajiban membayar pajak dan royalti yang seharusnya disetorkan ke negara.

“Ini baru satu lokasi dengan tiga stockpile besar. Kerugian negara bisa sampai triliunan rupiah jika kita hitung tambang-tambang ilegal lain di Sekotong, Lantung, Dompu, hingga Sumbawa Barat. Ini jelas konspirasi besar!” tegas Dian Patria di lokasi tambang, Jumat (4/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Skenario Jahat di Balik Tambang Ilegal: Siapa di Balik Layar?

Tambang ilegal di Sekotong menjadi pusat perhatian setelah terungkap bahwa sebagian besar alat berat dan bahan kimia yang digunakan, termasuk merkuri berbahaya, diimpor langsung dari Cina. Limbah merkuri dan sianida yang dibuang sembarangan telah mencemari sumber air dan pantai indah di sekitar lokasi tambang, mengancam ekosistem dan kehidupan masyarakat lokal. Padahal, kawasan ini menyimpan potensi wisata yang luar biasa.

“Aktivitas tambang ilegal ini menghancurkan lingkungan! Limbah merkuri dan sianida mencemari alam yang seharusnya menjadi daya tarik wisata. Dampaknya sangat merusak bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Dian.

Lebih mengerikan, modus operandi di balik tambang ilegal ini diduga melibatkan pihak-pihak yang seharusnya mengawasi dan menegakkan aturan. Papan IUP baru dipasang pada Agustus 2024, bertahun-tahun setelah tambang ilegal ini beroperasi secara leluasa. Fakta ini memicu pertanyaan besar: siapa yang bermain di balik layar?

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jurnalis Dikriminalisasi, Kekerasan terhadap Wartawan Kembali Terjadi di NTB
Perbaikan Masjid Hubbul Wathan Kacau! Kontraktor Asal Dompu Gagal Penuhi Target, Warga Kecewa
HMI KSB Warning DPRD: Jangan Mainkan Kepercayaan Rakyat dengan Wacana Legalisasi Miras!
Resmi Pimpin NTB, Iqbal-Dinda Pacu Realisasi Program Gizi Gratis untuk Rakyat
Laskar Sasak Kota Mataram Siapkan Langkah Strategis Amankan Momen Pelantikan Kepala Daerah
10 Tahun Stagnan, LOGIS NTB Desak Revisi Gaji DPRD untuk Dorong Profesionalisme
Konsolidasi Besar Pemuda Pancasila NTB: Rapat Pleno III Tekankan Soliditas dan Militansi Organisasi
Iqbal-Dinda Menang Telak di Pilkada NTB 2024, Mas Nono: Saatnya Bersatu untuk NTB yang Mendunia

Berita Terkait

Selasa, 28 Januari 2025 - 07:56 WITA

Sekda NTB Terseret Skandal DAK: Fee Proyek untuk Ambisi Pilkada, Nama PT Titik Temu Mencuat

Jumat, 24 Januari 2025 - 03:08 WITA

Mafia DAK NTB Disorot: APPM Tuntut APH Usut PT Titik Temu dan Oknum Pejabat Dikbud

Kamis, 23 Januari 2025 - 04:01 WITA

Perjuangan Hukum Fihiruddin: Hak Kemerdekaan yang Dirampas, Kini Berpeluang Pulih

Jumat, 3 Januari 2025 - 15:14 WITA

Seruan TGPF: Somasi Narkoba NTB Gugat Transparansi Pemberantasan Narkotika di Bima dan Dompu

Senin, 9 Desember 2024 - 13:31 WITA

Sidang Korupsi Harvey Moeis: Sandra Dewi Pilih Pantau dari Rumah, Klaim Pisah Harta

Sabtu, 7 Desember 2024 - 11:20 WITA

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Menyesali Tindakannya, Polisi Telusuri Motif

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:12 WITA

Kasus Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi di Semarang, Keluarga Ungkap Dugaan Intervensi

Rabu, 4 Desember 2024 - 10:14 WITA

Keterbatasan Fisik Tak Menyurutkan Kejahatan, Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung Mengguncang NTB

Berita Terbaru