Home / NTB

Pahitnya Nasib Honorer NTB: Bertahun-Tahun Mengabdi, Pengangkatan PPPK Malah Ditunda!

- Wartawan

Selasa, 11 Maret 2025 - 02:31 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan tenaga honorer NTB turun ke jalan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD NTB, menuntut kejelasan pengangkatan PPPK tahun 2025. (Foto: Istimewa)

Ribuan tenaga honorer NTB turun ke jalan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD NTB, menuntut kejelasan pengangkatan PPPK tahun 2025. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Ribuan tenaga honorer di NTB tak bisa lagi menahan kesabaran. Senin (10/3), mereka turun ke jalan, memenuhi depan Kantor DPRD NTB untuk menuntut hak mereka sebagai Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK).

Aksi ini dipicu oleh ketidakjelasan pengangkatan PPPK tahun 2025 serta Surat Edaran KemenPAN-RB yang mereka anggap merugikan. Bagi para honorer yang telah mengabdikan diri puluhan tahun, wacana pengangkatan baru pada 2026 adalah pukulan telak.

Kami sudah terlalu lama di-PHP!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu honorer yang hadir adalah Zainudin, pria 56 tahun dari Lombok Timur. Ia telah bekerja sebagai tenaga honorer sejak 1990, berpindah-pindah tugas dari dinas ke dinas tanpa kepastian status.

“Saya mengabdi di Dinas PUPR, lalu pindah ke Puskesmas Korleko sejak 2002. Gaji saya dulu hanya Rp 300 ribu, naik jadi Rp 700 ribu, tapi tetap saja tak cukup untuk menghidupi keluarga,” ujarnya.

Zainudin lulus seleksi PPPK tahun 2024, tetapi hingga kini tak kunjung menerima SK pengangkatan. Jika SK baru terbit 2026, ia langsung pensiun tanpa sempat menikmati hak-haknya sebagai pegawai pemerintah.

“Ini sangat tidak adil! Kami sudah terlalu lama di-PHP pemerintah!” tegasnya.

Untuk bertahan hidup, Zainudin terpaksa bekerja serabutan menggarap sawah orang, menjadi buruh harian, bahkan mencari pekerjaan sampingan lainnya demi menyekolahkan anak-anaknya.

Tuntutan Tegas Honorer NTB

Di atas mobil komando, Koordinator Aksi, Andri, menyampaikan tiga tuntutan utama:

1. Mencabut Surat Edaran KemenPAN-RB yang menunda pengangkatan PPPK 2024.

2. Memastikan pengangkatan PPPK dilakukan pada 2025 tanpa diskriminasi terhadap honorer yang telah lama mengabdi.

3. Mendesak DPRD NTB untuk membawa tuntutan ini ke pemerintah pusat, termasuk Kemendagri, KemenPAN-RB, dan BKN.

“Kami tidak akan diam jika pemerintah terus menunda kejelasan nasib kami. Jangan biarkan tenaga honorer menjadi korban janji-janji politik!” seru Andri.

Aksi berlangsung damai, tetapi penuh ketegangan. Ribuan honorer dari berbagai sektor guru, tenaga medis, tenaga teknis, hingga administrasi bersatu dalam satu suara: menolak ketidakpastian.

Mereka berharap DPRD NTB tidak hanya mendengar, tetapi juga memperjuangkan aspirasi mereka hingga ke pusat. “Kami ingin bukti, bukan sekadar kata-kata manis,” pungkas salah satu peserta aksi.

Jika pemerintah tidak segera bertindak, aksi ini bisa menjadi gelombang besar yang mengguncang pusat kekuasaan. Para honorer NTB sudah cukup bersabar, sekarang saatnya mereka didengar!

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jelang Pemberangkatan Haji 2025, Ribuan Jamaah NTB Jalani Pembekalan Intensif
Ribuan ASN dan Masyarakat NTB Bersatu dalam Zikir untuk Keselamatan Jamaah Haji 2025 di Asrama Haji Lombok
Tertunda Demi Legalitas: Iqbal-Dinda Tahan Mutasi Pejabat, Pilih Jalan Panjang demi Tata Kelola yang Bersih
Meski Tak Diundang, Sejumlah Tokoh Sentral Bumi Gora Siap Hadir Rayakan Ultah Bang Zul Bersama Mi6
Menyalakan Api Kesadaran: Dinas PUPR NTB Ajak ASN Bekerja dengan Hati dan Jiwa Nasionalisme
Jemaah Haji Sumbawa Barat 2025 Naik Jadi 125 Orang, Kemenag Siapkan Layanan Khusus untuk Lansia 80 Tahun
Sejak PTNNT Menjadi PT AMMAN, Perusahaan Lokal KSB Tersingkir? Ade Putra Yudin: “Sejak 2017 Tak Pernah Dapat Proyek!”
Mataram Bangun Simbol Pemerintahan Baru: Kantor Wali Kota Rp 58 Miliar Siap Berdiri di 2025

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 07:02 WITA

Jelang Pemberangkatan Haji 2025, Ribuan Jamaah NTB Jalani Pembekalan Intensif

Selasa, 29 April 2025 - 01:06 WITA

Ribuan ASN dan Masyarakat NTB Bersatu dalam Zikir untuk Keselamatan Jamaah Haji 2025 di Asrama Haji Lombok

Minggu, 27 April 2025 - 03:56 WITA

Meski Tak Diundang, Sejumlah Tokoh Sentral Bumi Gora Siap Hadir Rayakan Ultah Bang Zul Bersama Mi6

Sabtu, 19 April 2025 - 04:12 WITA

Menyalakan Api Kesadaran: Dinas PUPR NTB Ajak ASN Bekerja dengan Hati dan Jiwa Nasionalisme

Rabu, 16 April 2025 - 10:51 WITA

Jemaah Haji Sumbawa Barat 2025 Naik Jadi 125 Orang, Kemenag Siapkan Layanan Khusus untuk Lansia 80 Tahun

Rabu, 16 April 2025 - 10:48 WITA

Sejak PTNNT Menjadi PT AMMAN, Perusahaan Lokal KSB Tersingkir? Ade Putra Yudin: “Sejak 2017 Tak Pernah Dapat Proyek!”

Rabu, 16 April 2025 - 10:38 WITA

Mataram Bangun Simbol Pemerintahan Baru: Kantor Wali Kota Rp 58 Miliar Siap Berdiri di 2025

Selasa, 8 April 2025 - 03:18 WITA

Jenazah Bayi Tersangkut di Pelabuhan: Ketika Duka Yuliana Bertabrakan dengan Aturan dan Ketidakmampuan

Berita Terbaru

Raja Agung Nusantara (kanan) dan Samudra Putra (kiri). (Foto: Istimewa)

Hukrim

Tangani Kasus LCC, Kejati NTB Berpotensi Langgar HAM

Minggu, 27 Apr 2025 - 09:38 WITA