Halontb.com – Penembakan tragis yang merenggut nyawa Brian Thompson, CEO United Health Group, menjadi pusat perhatian dunia pada 4 Desember 2024. Insiden yang terjadi di Manhattan ini tak hanya menyisakan duka, tetapi juga mengungkap kritik tajam terhadap praktik bisnis di industri asuransi.
Pelaku dan Rencana Pembunuhan
Luigi Mangione, pelaku penembakan, ditangkap di sebuah restoran cepat saji di Altoona, Pennsylvania, setelah buron selama enam hari. Pegawai restoran mengenalinya dari berita yang tersebar luas. “Dia terlihat santai, sedang makan tanpa rasa bersalah,” ujar Kepala Detektif Joseph Kenny.
Bukti menunjukkan Mangione telah merencanakan serangan ini dengan matang. Ia terlihat mengikuti gerak-gerik Thompson di sekitar Hotel Hilton Midtown Manhattan sebelum melepaskan dua tembakan yang menewaskan korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pesan dan Motif di Balik Tragedi
Penemuan selongsong peluru bertuliskan kata-kata seperti “depose” dan “delay” memberikan petunjuk kuat tentang motif serangan ini. Frasa tersebut kerap dikaitkan dengan kritik terhadap kebijakan “delay, deny, defense,” yang sering dituduhkan pada perusahaan asuransi.
Selain itu, catatan tulisan tangan pelaku memperkuat dugaan bahwa aksi ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap industri asuransi. Mangione menuduh perusahaan seperti United Health Group lebih peduli pada keuntungan dibanding kesejahteraan pelanggan.
Akhir Tragis bagi Thompson
Brian Thompson sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan. CEO yang dikenal sebagai tokoh penting dalam industri asuransi itu meninggal dunia pada pukul 07.12 pagi waktu setempat.
Penyelidikan Berlanjut
Luigi Mangione kini menghadapi dakwaan berat, termasuk pembunuhan berencana. Polisi terus mendalami motif dan pesan di balik tragedi ini, yang membuka perdebatan baru tentang etika dalam industri asuransi.