Halontb.com – Peristiwa kebakaran besar yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat, pada Selasa, 7 Januari 2025, tengah menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Kebakaran hutan yang menghanguskan lebih dari 35.000 hektare ini juga merusak sekitar 12.000 bangunan, memaksa ribuan orang untuk mengungsi.
Menurut informasi yang dirilis oleh pemerintah California, sekitar 2.500 personel militer telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban yang terdampak kebakaran di wilayah LA.
Kebakaran yang melanda bagian selatan California ini juga mengundang perhatian pemerintah setempat, yang mengerahkan 1.700 unit pemadam kebakaran, ditambah dengan 80 helikopter dan 150 buldoser untuk memadamkan api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, kebakaran ini merusak properti mewah milik sejumlah selebriti AS, yang terpaksa mengungsi karena rumah mereka berada di dekat area yang terbakar.
Sayangnya, banyak rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya justru menjadi sasaran pencurian. Para maling yang menyamar sebagai pemadam kebakaran ini berhasil masuk ke kawasan yang dievakuasi.
Menurut laporan Mirror US, yang diterbitkan pada Senin, 13 Januari 2025, sejumlah barang berharga, termasuk sebuah piala Emmy Awards, berhasil dicuri. Nilai total barang curian diperkirakan mencapai 200.000 pound sterling, sekitar Rp3,9 miliar.
Pencurian ini terjadi di wilayah Pacific Palisades dan Mandeville Canyon. Jaksa Wilayah LA, Nathan Hochman, menyebutkan bahwa kejahatan ini sangat meresahkan, apalagi terjadi di tengah-tengah bencana besar yang menimpa warga LA.
“Kejahatan ini tidak hanya mengerikan, tetapi juga merupakan serangan yang melukai hati warga kita di tengah masa kesedihan yang tak terbayangkan di LA,” kata Hochman, seperti dikutip oleh Mirror US.
Hingga saat ini, 9 orang telah didakwa terkait dengan perampokan dan penjarahan selama kebakaran tersebut. Tiga di antaranya masih buron setelah membobol rumah-rumah mewah di Mandeville Canyon, mencuri perhiasan dan uang tunai.
Beberapa tersangka diketahui memiliki catatan kriminal sebelumnya, yang memperburuk kemungkinan hukuman berat jika terbukti bersalah.
“Saya tegaskan, tersangka memanfaatkan tragedi ini untuk menyasar korban kebakaran yang dahsyat ini,” ungkap Hochman. “Kami akan menemukan Anda dan menuntut Anda seberat-beratnya sesuai hukum,” tegasnya.
Di tengah kebakaran hebat tersebut, ada satu cerita luar biasa dari Malibu. Sebuah rumah yang terletak di daerah pesisir pantai selamat dari kobaran api. Rumah tersebut milik David Steiner, seorang penulis dan profesor pendidikan di Universitas Johns Hopkins, AS.
Kepada The New York Post, Steiner mengungkapkan bahwa ia tidak pernah menyangka rumahnya akan selamat dari kebakaran tersebut. Ia sebelumnya hanya memikirkan bahayanya gempa bumi, tanpa mempertimbangkan potensi kebakaran besar yang mengancam.
“Sejujurnya, aku tidak pernah menyangka kebakaran hutan akan merambat ke Pacific Coast Highway dan menimbulkan kebakaran,” ujar Steiner.
Steiner juga memberikan apresiasi pada arsitektur rumahnya yang mampu bertahan dari api. “Aku berpikir, jika suatu saat terjadi gempa bumi, itu adalah ancaman terakhir yang mungkin terjadi ke depannya. Namun, kebakaran adalah ancaman yang justru terjadi. Arsitekturnya cukup bagus, dan yang paling bagus adalah plesteran dan atap anti apinya,” tambahnya.
Meskipun awalnya pasrah, Steiner merasa beruntung ketika rumahnya tetap utuh di tengah bencana tersebut. “Orang-orang mulai menghubungiku, mengatakan, ‘Rumah kamu ada di semua di berita’,” kenangnya dengan rasa takjub.