Darurat Militer Korea Selatan Dibatalkan, Masa Depan Yoon Suk Yeol Terancam

- Wartawan

Jumat, 13 Desember 2024 - 01:30 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol. (Dok. Kedutaan Besar Korsel-Indonesia)

Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol. (Dok. Kedutaan Besar Korsel-Indonesia)

Halontb.com – Korea Selatan menjadi sorotan dunia internasional menyusul langkah kontroversial Presiden Yoon Suk Yeol yang mendeklarasikan darurat militer pada Selasa malam, 3 Desember 2024. Keputusan itu memicu ketegangan politik dan menciptakan gelombang besar protes, hingga akhirnya dibatalkan hanya enam jam setelah diumumkan oleh Majelis Nasional.

Deklarasi ini disebut-sebut sebagai langkah Yoon untuk merespons “kekuatan anti-negara” yang ia tuding mengancam stabilitas pemerintahan. Namun, bukannya mendapatkan dukungan, keputusan tersebut justru memperburuk krisis politik yang telah melanda pemerintahannya sejak awal tahun.

Langkah darurat militer Yoon dimulai dengan pengerahan pasukan militer ke Gedung Majelis Nasional di tengah malam. Pasukan bersenjata lengkap dilaporkan mencoba menguasai gedung parlemen, namun dihadang oleh staf parlemen yang menggunakan alat pemadam kebakaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketegangan terus memuncak hingga akhirnya 190 dari 300 anggota parlemen Korsel menolak deklarasi tersebut, menyebutnya sebagai tindakan inkonstitusional. Situasi ini semakin memperkeruh posisi Yoon, yang kini menghadapi ancaman pemakzulan di tengah penyelidikan terhadap dirinya.

Langkah darurat militer ini dianggap sebagai upaya terakhir Yoon untuk mempertahankan kekuasaannya di tengah badai skandal yang melanda. Mulai dari tuduhan manipulasi saham hingga gratifikasi berupa tas mewah Dior yang diterima Ibu Negara, popularitas Yoon terus merosot tajam hingga hanya mendapat tingkat persetujuan 17 persen.

Selain itu, Yoon juga kesulitan meloloskan undang-undang penting setelah oposisi liberal memenangkan mayoritas kursi parlemen pada April 2024. Berbagai kebijakan yang diajukan pemerintahannya kerap diveto oleh parlemen, membuat Yoon berada dalam situasi politik yang semakin terjepit.

Kontroversi ini juga memicu eksodus pejabat tinggi pemerintahan. Sejumlah menteri, termasuk Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun, Kepala Staf Kepresidenan Chung Jin Suk, dan Penasihat Keamanan Nasional Shin Won Sik, telah mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan tersebut.

“Saya sangat menyesal dan menerima tanggung jawab penuh atas kekacauan yang terjadi,” ungkap Kim Yong Hyun dalam pernyataannya pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Dengan ancaman pemakzulan dan penyelidikan atas tindakannya, masa depan Yoon Suk Yeol sebagai presiden Korea Selatan tampak semakin suram. Situasi ini menjadi salah satu krisis politik terbesar dalam sejarah modern Korea Selatan, memicu perhatian global terhadap stabilitas demokrasi di negara tersebut.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle ke Pusat Pengungsian Kebakaran Los Angeles Dapat Pujian
Misteri di Balik Penembakan CEO United Health Group: Kritik Pedas pada Industri Asuransi
Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup
The Latest News in R&B Music: A Look at Super Bowl Performances, New Albums, Rising Stars, and Tribute to Aaliyah
Barack Obama: A Legacy of Progress and Change
The Trump Administration’s Legacy in World Politics: An Assessment
China’s Growing Influence in International Politics: Implications for the World Order

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 03:34 WITA

Kluivert dan Lokal Pride: Pemain Asli Indonesia Jadi Kunci Sukses Skuad Garuda di Laga Melawan Arab Saudi

Senin, 13 Januari 2025 - 03:18 WITA

Pernyataan Kluivert Tentang Target Piala Dunia 2026 dan Tantangan Warganet yang Harus Dihadapi

Senin, 13 Januari 2025 - 03:08 WITA

Kluivert Siap Bangun Garuda, Targetkan Peningkatan Jangka Panjang dan Ungkap Rencana 4 Tahun ke Depan

Senin, 13 Januari 2025 - 02:36 WITA

Alex Pastoor Jadi Asisten Kluivert di Garuda, Pengalaman Latih Thom Haye hingga Calvin Verdonk

Sabtu, 28 Desember 2024 - 00:59 WITA

Langkah Terhenti di Piala AFF 2024, Coach Justin Soroti Strategi Shin Tae-yong

Senin, 9 Desember 2024 - 13:28 WITA

Garuda Muda Tantang Myanmar di Piala AFF 2024 Tanpa Jenner dan Hubner

Sabtu, 7 Desember 2024 - 12:26 WITA

Kapolri dan Menko Polkam Bentuk Strategi Baru, Lapas Super Maximum Security untuk Bandar Narkoba

Sabtu, 7 Desember 2024 - 12:13 WITA

Rafael Struick Dapat Izin Tampil di Piala AFF 2024, Ancaman Baru Bagi Rival Garuda

Berita Terbaru