Proyek Rp65 Miliar di Poltekkes Mataram Mangkrak, Dugaan KKN Mencuat!

- Wartawan

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:47 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah aktivis Forum Rakyat NTB berdiri di depan proyek gedung layanan pendidikan Poltekkes Mataram yang tampak terbengkalai, dengan material bangunan berserakan dan tanpa aktivitas konstruksi. (Foto: Istimewa)

Sejumlah aktivis Forum Rakyat NTB berdiri di depan proyek gedung layanan pendidikan Poltekkes Mataram yang tampak terbengkalai, dengan material bangunan berserakan dan tanpa aktivitas konstruksi. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Proyek Pembangunan Gedung Layanan Pendidikan dan Laboratorium Terpadu di Poltekkes Kemenkes Mataram kembali menjadi sorotan. Proyek bernilai Rp65 miliar, yang dimenangkan oleh PT. Widya Satria, beralamat di Jl. Ketintang Permai Blok BB No. 20, Surabaya, Jawa Timur, hingga kini terbengkalai tanpa kejelasan.

Dengan pagu anggaran mencapai Rp70 miliar, seharusnya proyek ini sudah rampung sesuai jadwal. Namun, faktanya, progres pembangunan masih stagnan. Forum Rakyat NTB menduga ada indikasi permainan kotor di balik proyek ini, termasuk potensi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Ketua Forum Rakyat NTB, Hendrawan Saputra, SH, menegaskan bahwa proyek ini harus diaudit secara menyeluruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Uang rakyat Rp70 miliar tidak boleh dibiarkan menguap begitu saja! Jika ada indikasi korupsi, maka harus segera diusut tuntas dan dibawa ke ranah hukum,” tegasnya dalam pertemuan dengan Poltekkes, Kamis (27/02/2025).

Sementara itu, Aldi, SH, Ketua Forum Rakyat NTB Korwil Lombok Barat, mempertanyakan sikap tertutup pihak kampus dan kontraktor terkait mandeknya proyek ini.

“Kenapa tidak ada keterbukaan? Apakah ada kongkalikong di balik proyek ini? Jika terus begini, kami siap membawa masalah ini ke KPK!” katanya dengan nada tegas.

Nurdin, SH, Sekretaris Forum Rakyat NTB Korwil Lombok Barat, menambahkan bahwa kasus ini bisa menjadi skandal baru di Poltekkes Mataram.

“Kami sudah melihat banyak kasus serupa, seperti pengadaan ABBM tahun 2017 yang merugikan negara miliaran rupiah. Jangan sampai Poltekkes kembali tercoreng oleh kasus serupa,” ujarnya.

Sementara itu, Ebit, anggota Forum Rakyat NTB, memperingatkan bahwa jika tidak ada kejelasan dalam waktu dekat, mereka akan menggelar aksi turun ke jalan.

“Kami tidak ingin proyek ini hanya menjadi bancakan segelintir orang! Jika tidak ada jawaban yang memuaskan, kami akan bergerak lebih jauh!” ancamnya.

Namun, hingga kini, pihak Direktur Poltekkes Mataram justru memilih untuk tidak memberikan jawaban yang memadai, dan hanya menyerahkan urusan audit ke Inspektorat atau BPK.

Sikap tertutup juga ditunjukkan oleh PPK proyek, yang enggan memberikan penjelasan terkait keterlambatan pembangunan. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan anggaran dalam proyek bernilai miliaran rupiah tersebut.

Forum Rakyat NTB mendesak:

BPK atau KPK segera melakukan audit menyeluruh.

Kontraktor harus bertanggung jawab dan menjelaskan alasan keterlambatan proyek.

Jika ditemukan indikasi korupsi, maka pihak terkait harus segera diproses hukum.

Jika tuntutan ini tidak segera ditindaklanjuti, Forum Rakyat NTB siap menggelar aksi besar-besaran.

“Kami tidak akan tinggal diam! Jika proyek ini terus dibiarkan mandek, maka rakyat akan turun ke jalan untuk menuntut keadilan!” tegas Forum Rakyat NTB.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri
Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:04 WITA

PMII Mataram Menyala Lagi: Konfercab Lahirkan Kepemimpinan dan Arah Baru Gerakan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:46 WITA

Pintu Harapan Terbuka: 1.447 Mahasiswa Universitas Mataram Terima Beasiswa KIP Kuliah 2025 Langkah Nyata Menuju Akses Pendidikan Inklusif di NTB

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:58 WITA

Menjelang Pilrek Unram Memanas: Sanksi Etik Guru Besar Jadi Sorotan, Humas Buka Suara

Senin, 13 Oktober 2025 - 16:06 WITA

Kisruh Pilrek Unram: Sanksi Etik Sepihak, Intervensi Pemilihan, dan Pelantikan Tanpa Dasar Hukum

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:24 WITA

SMAN 1 Narmada Hidupkan Semangat Kreativitas Pelajar Lewat Kolaborasi dengan Good Day Schoolicious

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:19 WITA

Rapat Evaluasi SMAN 1 Narmada: Dari Refleksi Guru Hingga Penerapan Pembelajaran Bermakna

Jumat, 19 September 2025 - 23:53 WITA

Disorot Pungli, SMKN 3 Mataram Tunjukkan Transparansi: Dana Sumbangan Sukarela, Bukan Iuran Wajib

Minggu, 14 September 2025 - 08:07 WITA

Rapat Besar 21 SMK Mitra Sakana Perkasa Ikari Group: Menyatukan Visi Pendidikan dan Industri di NTB

Berita Terbaru