Halontb.com – Sebuah skandal besar kembali mencoreng dunia konstruksi di NTB! Proyek pembangunan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Mataram yang seharusnya menjadi kebanggaan, kini justru menjadi simbol kegagalan pengawasan dan dugaan korupsi proyek. Bangunan yang belum sepenuhnya rampung telah diserahterimakan, tetapi kondisinya jauh dari standar kelayakan.
Saat tim Forum Rakyat NTB turun langsung ke lokasi, mereka menemukan fakta mengejutkan. Plafon bocor, pilar bengkok, hingga dugaan penggunaan material berkualitas rendah! Padahal, proyek ini digadang-gadang sebagai fasilitas pendidikan modern yang akan mencetak tenaga kesehatan profesional. Tapi bagaimana mereka bisa belajar dengan aman, jika gedungnya sendiri sudah bermasalah sejak awal?
Ketua Forum Rakyat NTB, Hendrawan Saputra, SH, dengan tegas menyoroti adanya indikasi permainan anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menemukan kejanggalan besar di proyek ini. Pilar yang seharusnya kokoh malah terlihat bengkok, ada dugaan pilar kosong di dalamnya! Ini bukan sekadar kesalahan teknis, tapi dugaan kelalaian yang disengaja,” ujar Hendrawan dengan nada geram.
Sekretaris Forum Rakyat NTB, Lukman, ikut mempertegas sikap mereka.
“Proyek ini seolah dipaksakan selesai meskipun kualitasnya sangat buruk. Siapa yang diuntungkan? Jangan-jangan ada permainan antara kontraktor, pengawas, dan pejabat terkait!” tegasnya.
PPK, KPA, dan MK Diduga Bermain!
Dari investigasi yang dilakukan Forum Rakyat NTB, setidaknya ada tiga pihak yang harus bertanggung jawab:
•PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) – Bagaimana proyek dengan banyak kecacatan ini bisa lolos serah terima?
•KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) – Mengapa anggaran terus dicairkan meski proyeknya bermasalah?
•MK (Manajemen Konstruksi) – Seharusnya mereka menjadi pengawas mutu proyek, tetapi mengapa justru bangunan cacat tetap dibiarkan?
“Kami tidak akan berhenti sampai Kejati NTB turun tangan! Jika mereka diam, kami akan bawa kasus ini ke KPK! Mafia proyek ini harus dibongkar sampai ke akar-akarnya!” ancam Hendrawan.
Aksi massa besar-besaran pun sedang disiapkan untuk menekan aparat penegak hukum agar segera bertindak. Masyarakat NTB tidak boleh terus-menerus menjadi korban permainan kotor mafia proyek ! .






