“Dapat info dari Fahmi, lalu sekitar jarak 20 menit, saya posting (pertanyaan) di depan mereka,” ujar Fihir.
Menurutnya, grup WA Pojok NTB beranggotakan berbagai elemen dari pejabat eksekutif, legislatif, aktivis dan media. Sejak dulu grup juga menjadi wadah berdiskusi, termasuk mempertanyakan jika isu sosial dan atau perilaku pejabat eksekutif dan legislatif yang menjadi sorotan publik.
“Banyak juga aktivis lain yang bertanya, beragam isu pembangunan hingga perilaku pejabat, dan dari dulu grup WA Pojok NTB biasa begitu. Jadi postingan saya pun hanya bertanya untuk diskusi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan Fihir saat Jaksa Penuntut Adi Helmi SH menanyakan mengapa tidak bertanya dengan cara japri ke Ketua DPRD NTB.
Fihir juga mengatakan, dirinya tidak bertanya secara japri ke Ketua DPRD NTB atau anggota lainnya, lantaran khawatir dikira “mengolah” dan meminta uang.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya






