Home / NTB

NTB Butuh Kedamaian untuk Maju, Iwan Slenk Ajak Semua Pihak Hindari Konflik

- Wartawan

Kamis, 4 September 2025 - 10:20 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerhati sosial politik NTB, Iwan Slenk, menyampaikan pesan damai terkait aksi 3 September yang viral di Kantor Gubernur NTB. (Foto: Istimewa)

Pemerhati sosial politik NTB, Iwan Slenk, menyampaikan pesan damai terkait aksi 3 September yang viral di Kantor Gubernur NTB. (Foto: Istimewa)

Halontb.com –  Kejadian aksi 3 September 2025 di Kantor Gubernur NTB yang viral di berbagai media sosial mendapat sorotan dari pemerhati sosial, politik, dan hukum NTB, Iwan Slenk. Ia mengaku prihatin, namun sekaligus menekankan bahwa momen ini harus dijadikan bahan refleksi bersama untuk memperkuat demokrasi yang sehat di daerah.

“Peristiwa kemarin bukan soal siapa benar siapa salah, tapi soal bagaimana kita belajar menyikapi perbedaan dengan kepala dingin. Demokrasi akan kehilangan makna jika dipenuhi rasa curiga dan benturan. Yang kita butuhkan adalah dialog, kedewasaan, dan rasa saling menghormati,” jelasnya.

Iwan menegaskan, NTB membutuhkan kedamaian untuk melangkah maju. Menurutnya, segala bentuk gesekan justru berpotensi menghambat cita-cita pembangunan. “Daerah kita ini belum sepenuhnya pulih dari berbagai bencana dan krisis. Jika energi habis untuk konflik, maka sia-sia semua rencana dan cita-cita yang telah kita bangun,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia kemudian mengajak seluruh elemen, baik masyarakat, organisasi, maupun pemerintah, untuk menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok. “Mari jadikan demokrasi sebagai ruang edukasi bagi generasi mendatang, bukan ajang memperlihatkan kekuatan. Demokrasi sejati justru tumbuh ketika kita berbeda, tetapi tetap bersatu,” tegas Iwan.

Pesan damai ini diharapkan menjadi pegangan agar NTB terus melangkah ke depan dengan suasana yang aman, tenteram, dan penuh persaudaraan.

Facebook Comments Box

Editor : reza

Berita Terkait

Uang Masuk Jadi Tiket Kerja ? Bupati Lombok Barat: Laporkan, Jangan Diam !
Dapur Gizi Montong Are 2 Kembali Beroperasi, Yayasan Agniya dan SPPG Sepakat Akhiri Polemik
Kisruh Penutupan SPPG Montong Are 2: Kepala SPPG Sebut Anggaran Belum Turun, Yayasan Agniya Bantah Saldo Masih Rp297 Juta
Kursi Roda Bicara Lebih Lantang dari Janji: Dinsos Lobar Buktikan Aksi, Bukan Retorika
Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:03 WITA

Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:25 WITA

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:45 WITA

Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Berita Terbaru