Home / NTB

HMI Diminta Menahan Diri, Lalu Winengan: Satu Nyawa yang Hilang Tidak Akan Pernah Kembali

- Wartawan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:29 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HK. Ir. H. Lalu Winengan, M.M., Koordinator Presidium MW KAHMI NTB, memberikan arahan terkait aksi mahasiswa dan keamanan masyarakat di NTB.

HK. Ir. H. Lalu Winengan, M.M., Koordinator Presidium MW KAHMI NTB, memberikan arahan terkait aksi mahasiswa dan keamanan masyarakat di NTB.

Halontb.com – Gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat yang terjadi di berbagai titik di NTB dalam beberapa hari terakhir memunculkan keprihatinan mendalam. Pasalnya, aksi yang semula damai justru berakhir ricuh hingga memakan korban.

Koordinator Presidium MW KAHMI NTB, HK. Ir. H. Lalu Winengan, M.M., menyebut tragedi ini sebagai alarm serius bagi semua pihak. “Saya sangat berduka atas jatuhnya korban jiwa. Mereka adalah pahlawan demokrasi, sekaligus pahlawan keluarga. Kehilangan mereka menjadi pelajaran berharga bahwa satu nyawa yang hilang tidak akan pernah bisa kembali,” ujarnya.

Winengan menilai, eskalasi emosi massa aksi tidak lepas dari pernyataan sejumlah elite politik yang abai terhadap situasi sosial masyarakat. Menurutnya, ucapan dan tindakan para pejabat publik yang tidak bijak justru memperkeruh keadaan dan memancing reaksi keras di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, ia menyerukan agar kader HMI dan para alumni di NTB menahan diri dalam merespons perkembangan politik. “Kita tidak menolak kebebasan berpendapat. Tapi kalau kebebasan itu akhirnya menimbulkan korban dan kerusakan, maka lebih baik kita tahan diri. Perjuangan mahasiswa jangan sampai kehilangan arah hanya karena amarah,” tegasnya.

Lalu Winengan juga menginstruksikan seluruh Majelis Daerah KAHMI se-NTB untuk aktif memberikan arahan kepada kader. Ia menekankan, gerakan intelektual yang sehat harus berorientasi pada penyelesaian masalah, bukan memperkeruh keadaan.

“Kalau masih menganggap saya sebagai koordinator presidium wilayah, maka saya meminta dengan tegas: cermati setiap aksi, timbang kembali langkah, dan kendalikan emosi. Kita tidak boleh mengorbankan masa depan hanya karena tergelincir pada kemarahan sesaat,” tandasnya.

Menurutnya, gerakan mahasiswa adalah tiang demokrasi. Namun, tanpa kedewasaan dalam bertindak, perjuangan itu akan kehilangan substansi. “Mari kita jaga demokrasi dengan akal sehat, bukan dengan emosi yang membutakan,” pungkas Winengan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Uang Masuk Jadi Tiket Kerja ? Bupati Lombok Barat: Laporkan, Jangan Diam !
Dapur Gizi Montong Are 2 Kembali Beroperasi, Yayasan Agniya dan SPPG Sepakat Akhiri Polemik
Kisruh Penutupan SPPG Montong Are 2: Kepala SPPG Sebut Anggaran Belum Turun, Yayasan Agniya Bantah Saldo Masih Rp297 Juta
Kursi Roda Bicara Lebih Lantang dari Janji: Dinsos Lobar Buktikan Aksi, Bukan Retorika
Kejari Mataram Hadir di Sekolah: Bangun Kesadaran Hukum Siswa Lewat Upacara dan Program “Jaksa Menjawab”
Pembangunan Inklusif NTB: Dari Irigasi hingga Samota, Pemerintah Tancap Gas Wujudkan Akses Merata
RSUD KLU Roboh di Tengah Gelombang Aksi: Direktur Mundur, Rakyat Menolak ‘Tambal Sulam’ Sistem Bobrok
Semarak Hultah akbar ke-90 NWDI di Anjani: Dari Jalan Sehat, Marathon, Pawai Sepeda Motor, Pawai Alegoris hingga Do’a untuk Bangsa

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 14:03 WITA

Ketika Tanah Negara ‘Disulap’ Jadi Milik Pribadi: Praperadilan Mantan Pejabat BPN Ambruk di Mataram

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:25 WITA

“Baju Seragam, Tangan Bercincin, dan Pitingan Maut” Dua Polisi Diperkarakan atas Kematian Rekan Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:45 WITA

Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Berita Terbaru