10 Nama di Meja Jaksa: Apakah Pucuk Kekuasaan NTB Akan Tersentuh ?

- Wartawan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 08:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Kejaksaan Tinggi NTB yang menjadi pusat pemeriksaan 10 anggota DPRD terkait dugaan skandal dana siluman Pokir. Publik menduga kasus ini berpotensi menyeret Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda. (Foto: Istimewa)

Kantor Kejaksaan Tinggi NTB yang menjadi pusat pemeriksaan 10 anggota DPRD terkait dugaan skandal dana siluman Pokir. Publik menduga kasus ini berpotensi menyeret Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda. (Foto: Istimewa)

Halontb.com – Sejak awal Agustus 2025, Kantor Kejaksaan Tinggi NTB menjadi panggung utama drama politik terbesar tahun ini. Sepuluh anggota DPRD Provinsi NTB dipanggil satu per satu untuk diperiksa dalam dugaan skandal dana siluman Pokir. Namun, di balik deretan legislator yang diperiksa, bayangan dua tokoh besar semakin jelas terlihat: Gubernur Lalu Muhamad Iqbal dan Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda.

Pokir yang sejatinya menjadi jembatan antara wakil rakyat dan rakyatnya justru diduga menjadi sarang penyunatan anggaran. Skema yang dilaporkan pelapor kepada jaksa menuding keterlibatan langsung pucuk kekuasaan daerah, lengkap dengan pengakuan bahwa Gubernur dan Kepala BPKAD sudah diperiksa.

Pertanyaan yang bergema di ruang publik: Apakah pemanggilan 10 legislator ini sekadar pembersihan “pemain kecil”, atau pemanasan sebelum menyeret aktor utama ke meja penyidikan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di lorong-lorong politik NTB, bisik-bisik itu semakin nyaring. Banyak yang percaya, jika kasus ini berhenti di level legislator, maka penegakan hukum hanya menjadi sandiwara. Namun jika berani menembus pagar kekuasaan, NTB akan mencatat salah satu babak paling bersejarah dalam pemberantasan korupsi daerah.

Publik kini menunggu dengan napas tertahan. Karena dalam sejarah, badai besar selalu dimulai dari riak kecil dan riak itu sudah berubah menjadi gelombang yang mengarah tepat ke puncak piramida kekuasaan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga
Lapas Lombok Barat Tegaskan Komitmen Berantas Halinar Lewat Deklarasi Nasional Imipas 2025
Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar
Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang
Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP
Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi
Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding
Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru