Relativitas Bahasa dan Budaya

- Wartawan

Kamis, 25 Januari 2024 - 03:54 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mawaddati Mardotillah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024. (Foto: Istimewa)

Mawaddati Mardotillah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024. (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024

Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics

Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahasa dan budaya merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam suatu komunitas atau masyarakat tertentu. Budaya, di sisi lain, merupakan cara hidup suatu masyarakat yang meliputi nilai-nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan kebiasaan. Hipotesis Sapir-Whorf menyatakan bahwa bahasa yang digunakan seseorang memengaruhi pemahaman dan interpretasi dunianya. Selain itu, bahasa juga mencerminkan budaya dan nilai-nilai masyarakat penggunanya. Sebagai contoh, penggunaan salam dalam berbagai bahasa mencerminkan norma dan nilai dalam budaya tertentu. 

Relativitas bahasa dan budaya dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara bahasa dan budaya. Bahasa memengaruhi budaya, dan sebaliknya, budaya memengaruhi bahasa. Bahasa yang digunakan oleh suatu masyarakat akan mencerminkan budaya mereka, dan sebaliknya, budaya suatu masyarakat akan memengaruhi bahasa yang digunakan oleh mereka.

Contoh lain hubungan timbal balik antara bahasa dan budaya adalah pada sistem penamaan. Setiap bahasa memiliki sistem penamaan yang berbeda-beda. Hal ini mencerminkan perbedaan budaya dari masyarakat penutur bahasa tersebut. Misalnya, dalam bahasa Indonesia, orang tua akan memberikan nama kepada anaknya berdasarkan harapan atau doa mereka. Hal ini mencerminkan nilai-nilai budaya Indonesia yang menjunjung tinggi pentingnya keluarga dan keturunan. Pada penggunaan bahasa sehari-hari dalam bahasa Indonesia, kita mengenal istilah “mas” dan “mbak” untuk menyebut orang yang lebih tua atau sebaya. Istilah ini menunjukkan nilai-nilai kesantunan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dalam bahasa Inggris, istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang lebih tua atau sebaya adalah “Mr.” dan “Ms.”. Istilah ini menunjukkan nilai-nilai formalitas yang dianut oleh masyarakat Inggris.

Relativitas bahasa dan budaya memiliki implikasi yang penting dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, komunikasi, dan bisnis. Dalam bidang pendidikan, pemahaman tentang relativitas bahasa dan budaya dapat membantu guru untuk memahami cara berpikir dan belajar siswa dari berbagai latar belakang budaya. Dalam bidang komunikasi, pemahaman tentang relativitas bahasa dan budaya dapat membantu kita untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari berbagai budaya. Dalam bidang bisnis, pemahaman tentang relativitas bahasa dan budaya dapat membantu kita untuk memahami budaya bisnis dari berbagai negara.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang erat antara bahasa dan budaya menciptakan suatu dinamika yang kompleks dalam kehidupan manusia. Hipotesis Sapir-Whorf mengingatkan kita akan peran penting bahasa dalam membentuk perspektif dan pengalaman individu terhadap dunia. Sementara itu, relativitas bahasa dan budaya membawa kita pada pengakuan bahwa keduanya saling memengaruhi dan membentuk identitas suatu masyarakat. Dalam upaya untuk memahami dan menghargai keberagaman dunia ini, pemahaman akan interaksi antara bahasa dan budaya menjadi landasan penting. Oleh karena itu, kesadaran akan relativitas bahasa dan budaya tidak hanya relevan dalam konteks akademis, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, memberikan wawasan berharga untuk membangun hubungan yang lebih baik, baik dalam pendidikan, komunikasi, maupun dunia bisnis.

Penulis: Mawaddati Mardotillah

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Revitalisasi Bank Sampah: Kunci Keberhasilan Pengelolaan Sampah di Lombok
Hijau Bernilai: Ketika Pohon Sengon Menjadi Penyelamat Sumbawa
Menakar Peran Lembaga Nilai dalam Legislasi Daerah: Refleksi atas Perda Penyakit Masyarakat di KSB
TGB Pilih Saudara atau Sahabat?
Dukungan Penuh Rusmin Abdul Gani kepada Anindya Bakrie Sebagai Ketum Kadin Baru
PENTINGNYA PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL
Kemampuan Bilingual Masyarakat Indonesia
Urgensi bahasa Indonesia Pada Anak Usia Dini

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:36 WITA

Di Balik Nama Pembangunan: Dugaan Korupsi Lahan MXGP Samota Menganga

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:43 WITA

Istri Polisi Tersangka Pembunuhan, Tekanan Ekonomi Jadi Akar Tragedi Lembar

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:40 WITA

Dana Siluman Pokir: Ketika Uang Kembali, Tapi Keadilan Tak Pernah Datang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Kasus Brigadir Esco: Briptu RS dan 4 Tersangka Terancam Hukuman Berat Pasal 340 KUHP

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:53 WITA

Kuripan Berduka: Tubuh Roni Gantung Kaku, Pagi Bersuara Sunyi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:08 WITA

Vonis 8 Tahun untuk Rosiady Dinilai Janggal, Penasihat Hukum Ajukan Banding

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:27 WITA

Korupsi Kian Merajalela, Aliansi Pecinta Keadilan NTB Serukan Reformasi Moral bagi Aparat Hukum

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:40 WITA

Laporan Sudah Dua Bulan, Tersangka Masih Misterius: Polisi Tunggu Apa Lagi ?

Berita Terbaru