Halontb.com – Di balik jaringan kabel dan tiang listrik yang berdiri kokoh, ada nilai kemanusiaan yang terus dijaga oleh PT PLN (Persero). Nilai inilah yang tercermin dalam pelaksanaan program Light Up The Dream (LUTD) dan penyaluran bantuan sosial Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN di Nusa Tenggara Barat.
Melalui LUTD, PLN menyambungkan listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu yang selama ini belum menikmati terang. Program ini lahir dari kepedulian pegawai PLN, yang secara sukarela menyisihkan sebagian penghasilannya demi menghadirkan akses listrik yang merata. Dari tangan para pegawai, energi listrik menjelma menjadi alat pemberdayaan sosial.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan PLN, di antaranya Direktur Distribusi Arsyadany G. Akmalaputri, GM PLN UIW NTB Sri Heny Purwanti, serta GM PLN UIP Nusra Rizki Aftarianto. Kehadiran mereka menjadi pesan kuat bahwa program sosial PLN merupakan agenda strategis, bukan sekadar pelengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi masyarakat penerima manfaat, listrik berarti perubahan ritme hidup. Rumah yang dulu gelap kini terang, aktivitas malam hari menjadi lebih produktif, dan peluang usaha kecil mulai terbuka. Inilah dampak nyata yang ingin dicapai PLN—menjadikan listrik sebagai fondasi kesejahteraan.
Tidak hanya itu, melalui YBM PLN NTB, perusahaan juga menyalurkan bantuan sembako bagi warga yang membutuhkan. Dana zakat pegawai PLN dikelola secara transparan untuk membantu masyarakat dalam aspek sosial dan kemanusiaan. Bantuan ini menjadi wujud solidaritas, bahwa PLN hadir tidak hanya membawa energi, tetapi juga empati.
Komisaris Independen PLN Ali Masykur Musa menyampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Prinsip inilah yang menurutnya harus terus dijaga oleh PLN dalam setiap langkah pengabdian kepada masyarakat.
Melalui LUTD dan YBM PLN, wajah PLN sebagai BUMN energi semakin lengkap: andal dalam layanan, kuat dalam kepedulian. Dari NTB, PLN menegaskan bahwa listrik bukan sekadar cahaya, melainkan jembatan menuju kehidupan yang lebih layak dan berkeadilan.
















